
KOTA BATU, 26 APRIL 2025 – VNNMedia – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, resmi membuka Jatim Retreat 2025 yang diikuti oleh 72 pejabat eselon tinggi Pemprov Jatim di Pusat Pendidikan Arhanud TNI AD Kota Batu, Sabtu (26/4/2025).
Jawa Timur menjadi provinsi pertama yang menggelar retreat semacam ini, meniru format yang diterapkan pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Lebih dari sekadar pertemuan, Jatim Retreat 2025 menjadi momentum strategis untuk memperkuat kepemimpinan lintas perangkat daerah sekaligus memastikan sinergi dalam mengawal program prioritas nasional.
Gubernur Khofifah menekankan pentingnya setiap pemimpin birokrasi menjadi “konduktor” yang mampu mengorkestrasi kerja sama antarinstansi demi layanan publik yang harmonis dan berkualitas.
“Retreat ini menyatukan frekuensi, memperkuat mental dan fisik, serta membangun kembali semangat pengabdian. Kepemimpinan yang solid lahir dari visi bersama dan ketangguhan jiwa,” ujarnya.
Khofifah juga menegaskan arah pembangunan Jawa Timur melalui sembilan prioritas Nawa Bhakti Satya yang sejalan dengan Asta Cita dan pendekatan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC). Kesembilan prioritas itu meliputi sektor kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian, industri, hingga lingkungan hidup.
Retreat ini, lanjutnya, menjadi sarana bagi setiap perangkat daerah untuk memahami secara mendalam keterkaitan antara Nawa Bhakti Satya dan Asta Cita, sekaligus menjadikannya panduan utama dalam menjalankan program dan kebijakan.
“Setiap rupiah APBD harus berdampak nyata, terukur, dan menjawab kebutuhan masyarakat,” tegas Khofifah.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga memaparkan posisi strategis Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara, diperkuat dengan infrastruktur konektivitas seperti tujuh bandara, 37 pelabuhan, 12 ruas tol, dan 12 kawasan industri aktif.
Jatim berperan sebagai pusat perdagangan domestik dan internasional, mitra industri regional, serta penghubung antarwarga melalui konektivitas udara, laut, dan darat.
Gubernur Khofifah mengingatkan bahwa sejak awal kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Pemprov Jatim berkomitmen pada pembangunan yang adil, inklusif, dan berkelanjutan, sejalan dengan visi nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Ia menekankan pentingnya birokrasi yang mampu berkolaborasi lintas sektor, mengambil keputusan cepat, serta melaksanakan program dengan tepat sasaran.
Khofifah juga menyampaikan capaian strategis Jawa Timur, termasuk pertumbuhan ekonomi 4,93% pada 2024, kontribusi sebesar 14,39% terhadap PDB nasional, serta inflasi yang lebih rendah dari rata-rata nasional pada Maret 2025.
Melalui retreat ini, para pejabat diajak untuk menjadi agen perubahan, membangun budaya kerja unggul, serta memperkuat integritas dan keteladanan dalam birokrasi.
Khofifah berharap forum ini menghasilkan ide-ide inovatif, rekomendasi kebijakan solutif, serta strategi pelayanan publik yang lebih adaptif.
“Jadikan retreat ini ruang untuk menyatukan langkah, membangun semangat pengabdian, dan membuka Gerbang Baru Nusantara dari Jawa Timur,” pesannya.
Sementara itu, Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono, menyebut Jatim Retreat 2025 sebagai program strategis untuk memperkuat kapasitas dan soliditas kepemimpinan birokrasi dalam mendukung transformasi pemerintahan.
Selama dua hari kegiatan, peserta tidak hanya ditempa secara fisik dan mental melalui latihan lapangan ala militer, tetapi juga mendapatkan materi kepemimpinan dari berbagai narasumber, termasuk dari Pusdik Arhanud, KPK, Lemhannas, LAN RI, KemenPAN-RB, BKN, hingga Kodam V/Brawijaya.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News