
SURABAYA, 25 DESEMBER 2025 – VNNMedia – Di tengah lonjakan aktivitas digital selama Natal dan Tahun Baru (Nataru), konektivitas menjadi tulang punggung berbagai aktivitas masyarakat.
Mulai dari usaha kecil yang dibanjiri pesanan hingga teknisi jaringan yang bekerja di balik layar, jaringan telekomunikasi menjadi faktor penentu kelancaran momen akhir tahun.
Kelancaran konektivitas tersebut tidak lepas dari kerja para personel lapangan Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat/IOH) yang tetap siaga selama libur akhir tahun. Mereka bertugas memastikan jaringan tetap optimal di berbagai titik strategis, termasuk di wilayah dengan potensi gangguan akibat cuaca.
Salah satunya adalah Deni Rahman (35), teknisi lapangan yang bertugas di Jawa Timur. Bersama timnya, ia melakukan pemantauan dan penanganan cepat untuk mengantisipasi gangguan jaringan, terutama di tengah intensitas hujan yang meningkat.
“Bagi kami, jaringan bukan sekadar soal sinyal. Ini tentang memastikan masyarakat tetap bisa terhubung dengan keluarga dan pekerjaannya, apalagi di akhir tahun ketika mobilitas dan komunikasi meningkat,” kata Deni.
Di sisi lain, bagi Herdhina Kamadhini (37), pelaku usaha hampers di Surabaya, periode Nataru identik dengan peningkatan pesanan.
Hampir seluruh aktivitas bisnisnya bergantung pada koneksi internet, mulai dari menerima order lewat media sosial, berkomunikasi dengan pelanggan, mengunggah katalog produk, hingga mengatur pengiriman.
Perempuan yang akrab disapa Dhina ini mengandalkan layanan IM3 Platinum sebagai koneksi utama di rumah sekaligus lokasi produksi. Dengan akses internet yang stabil dan kuota besar, ia mampu merespons pesanan dengan cepat meski trafik digital meningkat.
“Di masa ramai seperti Natal dan Tahun Baru, koneksi internet sangat menentukan. Kalau respon terlambat, pelanggan bisa langsung berpindah,” ujarnya.
Dhina mengungkapkan, pada periode normal omzet usahanya berada di kisaran Rp4–6 juta per bulan. Namun pada momen Hari Raya, pendapatan bisa meningkat hingga dua kali lipat berkat tingginya permintaan.
Upaya tersebut didukung teknologi berbasis kecerdasan artifisial melalui Digital Intelligence Operation Center (DIOC) yang memungkinkan pemantauan jaringan secara real-time. Dengan analisis data, potensi gangguan dapat dideteksi lebih awal sehingga penanganan bisa dilakukan secara preventif.
Untuk memperkuat kesiapan Nataru, Indosat telah melakukan persiapan sejak awal November. Khusus di Jawa Timur, perusahaan menambah ratusan cadangan baterai serta menyiapkan genset sebagai antisipasi gangguan kelistrikan.
“Kami berharap pelanggan dapat menikmati libur Natal dan Tahun Baru dengan nyaman tanpa kendala jaringan,” pungkas Deni.
Kisah para pelaku usaha dan teknisi jaringan ini menggambarkan bahwa keandalan konektivitas bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga tentang peran nyata teknologi dalam mendukung produktivitas, usaha, dan hubungan manusia di setiap momen penting.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News