Jaring Peserta JMFW 2025, Kemendag dan Kemenparekraf Berkolaborasi Keliling 4 Kota di Indonesia

Jakarta, 26 Februari 2024 – VNNMedia – Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional kembali berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatifmenggelar seminar dan kurasi di empat kota di Indonesia untuk menjaring calon peserta dalam rangka Road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025. Para peserta yang terseleksi akan difasilitasi mengikuti acara puncak Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025 yang akan dilaksanakan pada 9—12 Oktober 2024 di ICE-BSD, Tangerang, Banten. Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menjadi lokasi pertama pelaksanaan kegiatan Seminar dan Kurasi bertemakan “How to Identify Your Brand’s DNA” hari ini, Senin, (26/2). Selanjutnya, acara ini akan digelar di Makassar, Sulawesi Selatan pada 20 Maret 2024; Solo, Jawa Tengah pada 24 April 2024; dan Bogor, Jawa Barat pada 3 Mei 2024.

Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Kemenparekraf, Yuke Sri Rahayu, dalam sambutannya menyampaikan, potensi Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia harus dimaksimalkan. “Posisi Indonesia sebagai salah satu pasar busana muslim terbesar saat ini serta tren peningkatan permintaan terhadap produk busana muslim sebagai efek meningkatnya populasi dunia menjadi potensi yang harus dimaksimalkan untuk merealisasikan visi Presiden Joko Widodo menjadikan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia tahun 2024,” jelas Yuke.

Seminar kali ini menghadirkan tiga pembicara, yakni Asisten Deputi Kemitraan dan Perluasan Pasar Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Fixy yang memaparkan mengenai strategi penguatan UKM fesyen muslim, Akademisi dari BINUS Internasional Ratna Dewi Paramita yang menjelaskan mengenai cara menentukan DNA brand yang sesuai tren permintaan konsumen, serta perwakilan Asia Pacific Rayon (APR) Asep Dadang Kusmiran yang mengutarakan mengenai strategi pemilihan material tekstil yang tepat untuk mendukung identitas merek. Yuke berharap, kegiatan seminar dan kurasi yang dilakukan pada empat kota di Indonesia berhasil mendapatkan calon peserta yang akan mengikuti proses inkubasi untuk dipersiapkan mengikuti hajatan utama JMFW 2025 pada bulan Oktober mendatang.

Menurut laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) tahun 2023, sebanyak 2 miliar penduduk muslim dunia menghabiskan sekitar USD 2,29 triliun di tahun 2022 untuk produk halal seperti makanan, obat-obatan, kosmetik, fesyen, travel, dan lain-lain. Sementara itu, total pengeluaran konsumen muslim untuk fesyen (pakaian dan alas kaki) tercatat sebesar USD 318 juta di tahun 2022 atau meningkat 8,4 persen dibanding tahun sebelumnya. Di tahun 2027 pengeluaran ini diprediksi meningkat sebesar 6,1 persen menjadi USD 428 juta. Indonesia sendiri menduduki peringkat ke-3 dari 81 negara dengan ekonomi Islam terbesar di dunia menurut SGIE. Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia berpotensi mendominasi tren permintaan fesyen muslim global tidak hanya sebagai pasar tetapi juga sebagai produsen. Pesatnya pertumbuhan penduduk didukung oleh potensi kekayaan lokal serta keahlian tinggi yang dimiliki oleh para pelaku industri diharapkan dapat membuat Indonesia merealisasikan visi untuk menjadi kiblat fesyen muslim dunia di tahun 2024. Pada kesempatan yang lain, Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Merry Maryati menyatakan JMFW hadir sebagai wadah bagi semua pemangku kepentingan untuk berkolaborasi guna berkontribusi terhadap peningkatan industri fesyen modest nasional sesuai kapasitasnya masing-masing.

“JMFW bukan hanya sekedar sebuah pergelaran busana, tetapi merupakan ekosistem yang mengakomodasi kolaborasi berbagai pihak dari hulu hingga hilir dan saling berkaitan,” ungkap Merry.

Menurutnya, berbagai upaya promosi terpadu secara strategis dan konsisten dilakukan untuk mengukuhkan posisi Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia, salah satunya melalui penyelenggaraan JMFW. JMFW terselenggara atas inisiasi Kementerian Perdagangan, KADIN, dan Kementerian/Lembaga guna mempromosikan produk modest fashion serta industri pendukung lainnya seperti tekstil, kosmetik, perhiasan, aksesori, dan produk gaya hidup serta pameran dagang dan penjajakan bisnis (business matching) antara pelaku usaha dan pembeli (buyer) lokal dan internasional. Sebelumnya, pada 2023 acara puncak JMFW yang dilaksanakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) City, Tangerang, Banten, diikuti lebih dari 214 desainer yang menampilkan lebih dari 1.000 koleksi. Ajang yang digelar secara back to back dengan Trade Expo Indonesia pada 19—21 Oktober 2023 tersebut ditutup dengan membukukan transaksi sebesar USD 20,1 juta atau setara dengan Rp330 miliar. Nilai tersebut naik dibanding gelaran tahun 2022 yang tercatat sebesar USD 13,2 juta atau setara Rp260 miliar. Transaksi tersebut berasal dari buyer dalam negeri dan luar negeri di antaranya dari Malaysia, Thailand, Persatuan Emirat Arab, Prancis, Nigeria, Iran, India, Singapura, dan Korea Selatan

Leave a Reply