
Ankara, 16 Juni 2025-VNNMedia- Pada Senin (16/6), media Turki Hurriyet melaporkan bahwa Iran berencana memblokir Selat Hormuz, dimana hal tersebut bisa mengakibatkan lonjakan harga minyak mencapai US$130 dolar per barel
Data Reuters yang dikutip infobanknews, harga minyak mentah Brent pada Senin (16/6) naik 1,5 persen, atau USD1,12 menjadi USD75,35 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) asal Amerika Serikat, naik USD1,10 atau 1,5 persen, menjadi USD 74,08 per barel
Sebelumnya pada Sabtu kemarin, anggota Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri parlemen Iran Esmail Kowsari mengungkap bahwa pemerintah Iran tengah mempertimbangkan untuk menutup Selat Hormuz sebagai respon atas serangan Israel ke negara mereka
Media tersebut dalam laporannya memperkirakan jika perang Israel-Iran akan berlangsung beberapa waktu, dimana dampaknya terhadap ekonomi bergantung dari lamanya perang serta esklalasi serangan
Sebagai informasi, Selat Hormuz yang memisahkan Oman dengan Iran, adalah jalur air sempit yang memiliki peran krusial di panggung geopolitik dan ekonomi dunia. Secara geografis, selat ini menghubungkan Teluk Persia di bagian barat dengan Teluk Oman dan Laut Arab di bagian tenggara
Ini adalah satu-satunya jalur laut bagi negara-negara penghasil minyak besar di Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Iran, Irak, Kuwait, Qatar, dan Uni Emirat Arab, untuk mengirimkan minyak mereka ke pasar global
Selat ini dikenal sebagai “chokepoint” minyak terpenting di dunia. Setiap harinya, sekitar sepertiga dari seluruh perdagangan minyak global—yaitu antara 17 hingga 21 juta barel minyak mentah dan produk olahan—melewati jalur sempit ini. Sebagian besar minyak ini ditujukan ke pasar-pasar utama di Asia, seperti Tiongkok, India, Jepang, dan Korea Selatan
Karena volumenya yang sangat besar dan minimnya alternatif rute pengiriman, setiap potensi gangguan atau ketegangan di Selat Hormuz dapat memiliki dampak yang signifikan pada harga minyak global
Ancaman penutupan atau gangguan pelayaran di selat ini, yang sering kali muncul di tengah ketegangan geopolitik di kawasan tersebut, dapat langsung memicu kenaikan harga minyak yang tajam, menyebabkan ketidakpastian di pasar energi internasional, dan berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi global. Oleh karena itu, keamanan dan kebebasan navigasi di Selat Hormuz menjadi perhatian utama bagi banyak negara di seluruh dunia
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News