Jakarta – Indonesia tengah menjajaki kesempatan untuk kembali menjadi tuan rumah pelaksanaan Internet Governance Forum (IGF). Sebelumnya Indonesia telah sukses menggelar forum global pembahasan kebijakan tata kelola internet tersebut pada 2013 lalu di Bali.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menjelaskan pengajuan Indonesia menjadi Tuan Rumah IGF 2025 didasari keunggulan dari segi pengalaman dan pengetahuan,
“Indonesia memiliki keunggulan secara pengalaman multistakeholders dan kapasitas pengetahuan untuk kembali menjadi tuan rumah pertemuan global IGF,” ujarnya dalam pertemuan bilateral dengan Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Ekonomi dan Sosial United Nations Development Economic and Social Affairs (UNDESA) Li Junhua di Ruang Bilateral IGF 2023 di Kyoto, Jepang, Senin (09/10/2023).
Wamenkominfo menegaskan arti penting menjadi tuan rumah pertemuan yang mewadahi berbagai pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, akademisi, praktisi dan masyarakat madani tersebut.
“IGF adalah wadah yang penting dan signifikan untuk berbagi pengetahuan bagi multistakeholder terkait tata Kelola Internet,” tandasnya.
Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Ekonomi dan Sosial Li Junhua pun menyambut positif usulan yang disampaikan Indonesia tersebut.
“Sekadar catatan, 2025 adalah tahun yang kritikal karena telah 2 dekade mandat yang diberikan oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa, red.) untuk pelaksanaan IGF ini. PBB akan melakukan reviu apakah IGF akan diteruskan atau tidak. Namun, melihat dinamika yang ada, IGF sangat mungkin akan dilanjutkan,” jelasnya.
Menurut Li Junhua, saat ini sudah ada dua negara yang terlebih dahulu menyampaikan secara resmi keinginan menjadi tuan rumah IGF 2025, yaitu Rusia yang telah menyampaikan surat pada tahun 2020, serta Norwegia yang telah bersurat kepada PBB pada 2022.
Li Junhua memberikan usulan agar Indonesia bersedia mengajukan diri menjadi tuan rumah IGF 2026. “Ini akan menjadi pilihan tahun yang baik, karena jika memang mandat IGF dilanjutkan, dan saya pribadi berkeyakinan demikian, maka akan menjadi the 1st IGF dalam dekade ke-3,” ujarnya.