
Seoul, 28 Februari 2025-VNNMedia- Indeks kebebasan global tahunan untuk Korea Selatan mengalami penurunan dua poin dari tahun sebelumnya, menurut laporan terbaru dari lembaga pengawas kebebasan yang berbasis di Amerika Serikat, Freedom House
Laporan “Kebebasan di Dunia 2025” menyoroti kegagalan upaya Presiden Yoon Suk Yeol untuk memberlakukan darurat militer pada bulan Desember lalu sebagai salah satu faktor utama penurunan ini.
Dalam laporan tersebut, Korea Selatan memperoleh skor 81 dari 100 poin, dengan rincian 49 poin untuk kebebasan sipil dan 32 poin untuk hak politik. Skor ini menunjukkan penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 83 poin
Freedom House menyoroti upaya darurat militer Presiden Yoon pada 3 Desember, yang dianggap sebagai upaya untuk menghindari pengawasan parlemen dan menekan penyelidikan terhadap istri dan kabinetnya
Langkah ini dinilai membawa Korea Selatan ke dalam krisis konstitusional yang dramatis.
“Langkah tersebut menyoroti salah satu ancaman terbesar yang dihadapi oleh demokrasi di seluruh dunia: pemimpin terpilih yang menyerang lembaga demokrasi,” demikian pernyataan dalam laporan tersebut
Meskipun deklarasi darurat militer tersebut akhirnya dibatalkan, kejadian ini mencerminkan tantangan terhadap kebebasan di Korea Selatan
Selain itu, laporan tersebut juga mencatat adanya “penganiayaan” terhadap media di Korea Selatan, di mana jurnalis dan organisasi berita yang kritis terhadap pemerintah menjadi sasaran
Meskipun mengalami penurunan, Korea Selatan tetap dikategorikan sebagai negara “bebas” dalam indeks tersebut. Namun, penurunan ini menjadi peringatan akan pentingnya menjaga dan memperkuat kebebasan demokrasi di negara tersebut
sumber: Yonhap News
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News