
Seoul, 30 Juni 2025-VNNMedia- HYBE, raksasa hiburan Korea Selatan di balik fenomena global seperti BTS, Seventeen, dan Enhypen, tengah mempercepat ekspansi globalnya dengan rencana pembukaan kantor cabang baru di India antara bulan September dan Oktober tahun ini
Melansir The Korea Herald, pengumuman ini datang hanya sebulan setelah HYBE meluncurkan kantornya di Beijing, menjadikannya anak perusahaan global keempat setelah Jepang, Amerika Serikat, dan Amerika Latin
Ekspansi agresif ini merupakan bagian integral dari visi Ketua Bang Si-hyuk untuk mengekspor sistem produksi K-pop -sebuah struktur terintegrasi yang mencakup pencarian bakat, pelatihan intensif, kreasi musik, dan manajemen fandom yang terorganisir – ke pasar-pasar baru
India, dengan populasi 1,4 miliar jiwa dan salah satu sektor hiburan yang berkembang pesat, dipandang sebagai taruhan besar berikutnya bagi HYBE
Pembukaan kantor baru di India merefleksikan keyakinan lama Bang Si-hyuk bahwa K-pop harus terus berevolusi demi keberlangsungan globalnya. Dalam wawancara tahun 2023, Bang pernah memperingatkan bahwa fokus pada fandom K-pop yang sangat loyal dan terlibat, meskipun menjadi kekuatan, juga dapat membatasi jangkauan globalnya
“Untuk benar-benar tumbuh, kita harus menghilangkan ‘K’ dari K-pop dan menjangkau khalayak yang lebih luas di pasar yang lebih luas,” ujarnya saat itu, menyoroti pangsa pasar global genre tersebut yang relatif kecil (sekitar 3%) dibandingkan popularitas pop Latin dan Afrobeats yang terus meningkat. Meskipun ia kini menghindari frasa “krisis K-pop” di depan umum karena reaksi keras industri, sumber internal mengonfirmasi bahwa keyakinan Bang akan perlunya transformasi ini tidak berubah
“Dia menyadari betapa besar pengaruh kata-katanya dalam industri ini, jadi dia bersikap lebih bijaksana , tetapi keyakinannya tidak berubah,” kata seorang sumber industri.
HYBE memang bergerak cepat. Setelah membuka kantor cabang di Amerika Latin pada November 2023 dan China pada April 2024, kantor di India akan menyusul dalam hitungan bulan. “Ini menunjukkan betapa tepat waktunya Bang dalam mendefinisikan ulang model K-pop global,” tambah sumber tersebut.
Tidak semua pihak di industri setuju sepenuhnya dengan visi lokalisasi HYBE. Grace Kao, seorang profesor sosiologi di Universitas Yale dan penggemar lama K-pop, berpendapat bahwa sebagian daya tarik global K-pop adalah ciri khas Koreanya. “K-pop menonjol karena kita jarang melihat wajah Korea atau Asia dalam pop Barat. Lagu-lagu, koreografi, dan estetikanya yang unik menjadi daya tarik utama,” kata Kao.
Paul Thompson, penulis lagu K-pop Amerika yang bekerja dengan artis SM Entertainment, melihat tantangan mendasar dalam upaya lokalisasi, terutama di budaya individualistis seperti AS. “Di Amerika, sebagian besar artis pop atau hip-hop menulis musik mereka sendiri dan menceritakan kisah pribadi… Keaslian itu adalah kuncinya dan sistem K-pop tidak mengizinkannya,” ujar Thompson
Namun, mantan produser YG, Sinxity, melihat upaya HYBE lebih positif. “HYBE menciptakan permintaan baru dengan mengembangkan model bisnisnya,” katanya. “K-pop mungkin menghadapi keterbatasan di Korea, tetapi secara global masih memiliki ruang untuk tumbuh, terutama di pasar khusus.”
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News