Cambridge, 15 April 2025-VNNMedia- Universitas Harvard menolak serangkaian tuntutan kontroversial dari pemerintahan Presiden Donald Trump, yang berupaya menyerahkan kendali sekolah kepada kelompok konservatif. Penolakan ini memicu reaksi keras dari pemerintah, yang langsung membekukan dana federal sebesar US$2,3 miliar dan memulai proses deportasi terhadap sejumlah mahasiswa asing
Konflik ini dimulai pada tudingan pemerintahan Trump terkait antisemitisme yang meningkat di kampus-kampus selama protes pro-Palestina pasca-serangan Hamas 2023. Bulan lalu, pemerintah mengumumkan peninjauan kontrak dan hibah federal senilai US$9 miliar untuk Harvard
Pada hari Senin (14/4), satuan tugas Departemen Pendidikan menuduh Harvard memiliki “pola pikir merasa berhak” dan “gagal memenuhi persyaratan hak intelektual dan hak sipil”. Mereka mendesak Harvard mengurangi pengaruh aktivisme, membentuk ideologi audit panel, menghentikan preferensi rasial dalam penerimaan, dan menyaring mahasiswa internasional
Presiden Harvard, Alan Garber, menolak tuntutan tersebut, menyebutnya sebagai upaya untuk “mengendalikan komunitas Harvard” dan melanggar kebebasan akademik. Ia menegaskan universitas tidak akan “menyerahkan independensinya atau melepaskan hak konstitusionalnya”
Pemerintahan Trump, melalui juru bicara Gedung Putih Harrison Fields, menyatakan bahwa mereka “berusaha untuk Mewujudkan Pendidikan Tinggi Hebat Lagi dengan mengakhiri anti-Semitisme yang tak terkendali”. Departemen Pendidikan menuntut Harvard untuk bekerja mengurangi pengaruh fakultas, staf, dan mahasiswa yang “lebih berkomitmen pada aktivisme daripada beasiswa” dan membentuk panel eksternal untuk mengaudit fakultas dan mahasiswa di setiap departemen guna memastikan “keberagaman sudut pandang”
Selain pemotongan dana, proses deportasi telah dimulai terhadap sejumlah mahasiswa asing yang ditahan karena ikut serta dalam pemaksaan pro-Palestina, sementara visa untuk ratusan mahasiswa lainnya telah dibatalkan
Untuk mengatasi krisis pendanaan, Harvard berupaya meminjam US$750 juta dari Wall Street. Kelompok profesor Harvard juga telah mengajukan gugatan untuk memblokir peninjauan pemerintah Trump terhadap hibah universitas federal
sumber: CNA
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News
