
Seoul, Selasa 05 Agustus 2025-VNNMedia- Raksasa teknologi AS, Google, kembali menegaskan komitmennya untuk menghadirkan fungsionalitas penuh Google Maps di Korea Selatan
Melansir The Korea Herald, dalam postingan blog yang diterbitkan hari ini, perusahaan itu menawarkan langkah konkret untuk meredakan kekhawatiran pemerintah Korea terkait keamanan nasional. Google menyatakan kesediaannya untuk membeli citra satelit Korea Selatan yang sudah diburamkan di area-area sensitif
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Google untuk melobi pemerintah agar mengizinkan ekspor data peta presisi tinggi. Selama ini, fitur navigasi belokan demi belokan (turn-by-turn) andalan Google Maps tidak tersedia di Korea Selatan-sebuah pengecualian langka di seluruh dunia. Google beralasan bahwa hal ini menciptakan ketidaknyamanan bagi lebih dari 10 juta turis internasional yang berkunjung setiap tahun
baca juga: Pemerintah Korsel Tunda Ekspor Data Peta Google Jelang KTT dengan AS
Google berupaya meluruskan “kesalahpahaman” seputar permintaannya. Perusahaan itu menjelaskan bahwa data yang diminta bukanlah peta resolusi tinggi skala 1:1.000, melainkan peta dasar nasional skala 1:5.000, yang juga digunakan oleh sebagian besar layanan pemetaan domestik seperti Tmap Mobility. Google juga menepis anggapan bahwa peta skala 1:25.000 sudah memadai, sebab detailnya tidak cukup untuk navigasi yang akurat
Terkait isu citra satelit, Google mengklarifikasi bahwa mereka tidak bergantung pada citra dari pemerintah, melainkan dari penyedia komersial pihak ketiga. Google menyebutkan bahwa mengaburkan situs-situs sensitif langsung pada citra asli adalah metode yang paling efektif untuk memastikan tidak ada data mentah yang bocor. “Kami bekerja sama dengan pemerintah Korea untuk menemukan cara mengaburkan fasilitas sensitif dalam citra satelit asli,” ujar Google
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi dijadwalkan akan mengadakan panel konsultasi gabungan pada hari Jumat untuk memutuskan apakah akan menyetujui permintaan ekspor peta dari Google. Ini bukan kali pertama Google mengajukan permintaan serupa. Pada tahun 2011 dan 2016, permintaan tersebut ditolak karena kekhawatiran akan kebocoran informasi militer sensitif
Di sisi lain, Google Maps masih menampilkan citra rinci Cheong Wa Dae, bekas kantor kepresidenan yang kini menjadi fasilitas keamanan nasional, meskipun layanan pemetaan lokal seperti Naver dan Kakao telah mengaburkan sebagian besar area tersebut
Menanggapi hal ini, seorang pejabat Google Korea menyatakan perusahaan akan terus berdiskusi intensif dengan pemerintah untuk menyiapkan langkah-langkah konkret, termasuk menunjuk petugas penghubung dan menerapkan prosedur “masking” untuk segera mengatasi masalah ini
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News