Mojokerto, 13 Agustus 2024, VNNMedia – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jawa Timur bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur menggelar Refleksi Kemerdekaan dan Sosialisasi di Sabha Kridatama Rumah Rakyat, Kota Mojokerto. Kegiatan ini dibuka oleh Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro.
“Untuk mewujudkan sebuah negara yang kuat itu ada bridgenya, jembatan yang paling dekat ini kita akan melaksanakan pemilihan kepala daerah baik Gubernur, Wakil Gubernur, Wali Kota, Wakil Wali Kota, Bupati, dan Wakil Bupati,” kata Ali Kuncoro.
Mengutip laman Pemerintah Kota Mojokerto, Selasa (13/8/2024), saat membuka kegiatan yang mengusung tema Peran Generasi Muda Menyongsong Pilkada Serentak Berkualitas, sosok yang akrab disapa Mas Pj ini menekankan para pemuda harus tahu bagaimana berperan serta dalam Pemilu yang merupakan ornamen legal untuk membelah persepsi masyarakat.
“Saya yakin bahwa masyarakat kita sudah cukup cerdas, bijaksana, harapan saya GMNI mampu mengedukasi masyarakat bahwa diperlukan pemimpin-pemimpin yang hebat, pemimpin yang punya komitmen terhadap masyarakat kecil, pemimpin yang punya gagasan yang luar biasa, pemimpin yang menjual visi misinya dan tidak menjual hanya pragmatism,” tegasnya.
Lebih lanjut Mas Pj mengatakan perpindahan ibu kota ke Penajam Paser Utara, Kalimantan akan memunculkan peradaban baru. “Kita berharap Nusantara nanti akan muncul sebuah peradaban baru yang mana betul-betul bisa membuat bangsa ini di tahun 2045 keluar dari middle income trap dengan para pemuda sebagai engine backbone-nya,” harap Mas Pj.
Dalam kesempatan ini, Komisioner KPU Jawa Timur Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Eka Wisnu Wardana mengajak para generasi muda anggota GMNI untuk berpartisipasi secara aktif untuk mengawal jalannya Pilkada serentak.
“Pantau proses Pilkada kali mulai dari proses awal sampai nanti penetapan, kawallah proses demokrasi, kawallah proses Pilkada kali ini mulai dari awal sampai akhir mulai dari perencanaan anggaran, sampai penetapan Pasangan calon terpilih. Pantau kawal dan cermati, buat kajian, ada sedikit melenceng buat asukan kritik dan saran,” kata Eka.
Ia menambahkan mahasiswa juga menjadi jembatan, yang mampu menberikan pendidikan politik khususnya terhadap kaum marhaen. ”Sasar sebagai sosialis, ajak mereka untuk mengerti untuk mau dan peduli pada Pilkada kali ini. Berikan pemahaman cara memilih Bupati dan Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Gubernur dan Wakil Gubernur dengan tepat sesuai dengan hati nurani, bahwa satu suara menentukan 5 tahun yang akan datang,” pesannya.
Telusuri berita lain di Google News VNNMedia