Generali Indonesia Berikan Kontribusi Carbon Offset sebesar 3,2 Juta Kilogram

JAKARTA, 11 Juli 2024 – VNNMedia – Sebanyak 3,2 juta kilogram carbon offset telah disumbang oleh tenaga pemasar dan nasabah PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia). Kontribusi tersebut merupakan hasil dari program PLAN & PLANT.

Melalui program tersebut, Generali Indonesia akan menanamkan 1 pohon mangrove untuk setiap 1 polis yang dibeli nasabah selama periode program. Atau 1 Policy, 1 Mangrove.

Sejak diluncurkan pada pertengahan tahun 2023 lalu, program ini telah mendapatkan antusiasme nasabah dan tenaga pemasar Generali Indonesia. Menghasilkan penanaman sebanyak lebih dari 10.000 pohon mangrove di wilayah UNESCO Global Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat. Proses penanaman bibit mangrove dilakukan dengan berkolaborasi dengan komunitas lokal di wilayah tersebut.

CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman mengungkapkan, dalam menjalankan komitmen Sustainability, Generali memiliki empat peran besar. Sebagai responsible investor, responsible insurer, responible employer, dan responsible corporate citizen.

Dari setiap perannya Generali memiliki strategi dan program tersendiri yang bertujuan untuk terus mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan dari berbagai sisi. Baik ekonomi, sosial dan lingkungan.

“Dalam pelaksanaan strategi keberlanjutan, Generali Indonesia percaya bahwa semakin banyak yang terlibat akan semakin besar dampak yang dihasilkan. Untuk itulah kami melibatkan para pemangku kepentingan atau stakeholders termasuk karyawan, tenaga pemasar dan mitra bisnis, serta masyarakat umum,”ujar Edy.

Melalui program PLAN & PLANT, Generali Indonesia tidak hanya memberikan perlindungan nasabah dan keluarga untuk keamanan finansial. Tetapi juga melibatkan mereka untuk bersama-sama mempersiapkan masa depan bumi yang lebih baik untuk generasi penerus.

Awal Mei 2024 lalu, Generali Indonesia juga mendukung program serupa yakni penanaman mangrove yang baru saja dilakukan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dan perusahaan-perusahaan asuransi jiwa lainnya di Indonesia.

Tanaman mangrove dipilih karena secara umum berfungsi sebagai paru-paru dunia, sumber ekonomi, habitat flora dan fauna, hingga pengendali bencana. Namun sayangnya kondisi mangrove di Indonesia tidak lepas dari tekanan deforestasi.

Lebih dari 50 persen hutan mangrove di Indonesia hilang selama 30 tahun terakhir. Kondisi ini menjadikan Indonesia memiliki laju kerusakan hutan mangrove tercepat di dunia. Tercatat, ekosistem tanaman mangrove seluas 637.000 hektar dalam kondisi kritis.

Melihat besarnya keterlibatan dan dampak yang dihasilkan, program PLAN & PLANT ini masih terus berlanjut di tahun 2024. Kondisi Indonesia juga cukup mengkhawatirkan karena termasuk dalam daftar 10 negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia.

Indonesia juga mencatat peningkatan polusi karbon di sepanjang tahun 2022 sebesar 18,3 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini merupakan peningkatan tertinggi dibandingkan negara-negara lainnya yakni China, Amerika Serikat, India, EU27, Rusia, Jepang, Iran, Arab Saudi dan Jerman[5].

Selain program PLAN & PLANT, upaya Generali Indonesia untuk berkontribusi mengurangi carbon offset juga dilakukan melalui kerjasama dengan DUITIN, yang belum lama ini diresmikan. Dalam kerjasama ini, Generali Indonesia dan DUITIN akan berkolaborasi untuk pengelolaan dan daur ulang sampah yang dihasilkan oleh perusahaan dan para karyawan.

Kerjasama ini guna mengurangi jumlah karbon dan polusi serta menurunkan emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News