
Detroit, 24 April 2025-VNNMedia- Raksasa otomotif Amerika Serikat, General Motors (GM), secara resmi telah disetujui oleh badan pengatur FIA untuk menjadi pemasok mesin Formula 1 (F1) mulai musim 2029. Pengumuman bersejarah ini, yang disampaikan bersama oleh FIA dan GM, menandai pertama kalinya tanggal pasti ditetapkan untuk debut mesin pabrikan asal AS tersebut di ajang balap paling bergengsi di dunia
Sebelumnya, langkah GM untuk memasuki F1 melalui tim baru di bawah merek mewah Cadillac telah disetujui pada bulan lalu. Tim Cadillac dijadwalkan untuk memulai debutnya di grid F1 pada musim depan dan akan menggunakan mesin dari Ferrari hingga unit daya buatan GM siap untuk digunakan
Perjalanan GM untuk menjadi bagian dari F1 sempat mengalami tantangan. Pada awal tahun 2024, proposal mereka awalnya ditolak oleh pemegang hak komersial F1, meskipun telah mendapatkan lampu hijau dari FIA
Namun, F1 akhirnya memberikan persetujuan setelah proyek tersebut direstrukturisasi sebagai entri resmi Cadillac, yang didukung penuh secara finansial oleh GM, dan bukan lagi melalui organisasi balap Andretti yang berbasis di AS
Sebagai bagian dari komitmennya, GM telah mendirikan perusahaan mesin baru yang secara khusus bertugas untuk merancang dan membangun unit daya F1 mereka. Seorang juru bicara GM kepada BBC Sport menegaskan bahwa pabrikan tersebut berkomitmen untuk memiliki mesin F1 yang “siap pada akhir dekade ini.”
Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, menyambut baik perkembangan ini. “Meskipun prosesnya terkadang menantang, kemajuan yang kita lihat hari ini menegaskan bahwa perjalanan ini sepadan,” ujarnya. “Menyambut GM Performance Power Units LLC. sebagai pemasok unit daya yang disetujui untuk kejuaraan yang dimulai pada tahun 2029 menandai langkah selanjutnya dalam ekspansi global Formula 1 dan menyoroti meningkatnya minat dari produsen otomotif kelas dunia seperti General Motors.”
Musim 2029 akan berjalan di bawah regulasi mesin baru F1 yang akan diperkenalkan pada tahun 2026 dan direncanakan berlaku hingga akhir tahun 2030. Regulasi ini akan menggunakan versi revisi dari mesin turbo hibrida 1.6 liter yang telah digunakan F1 sejak tahun 2014
Namun, teknologi mesin akan disederhanakan, dan proporsi daya yang dihasilkan oleh bagian elektrik akan ditingkatkan secara signifikan menjadi sekitar 50%, dari hanya 20% saat ini.
Dalam perkembangan terkait masa depan mesin F1, dua minggu lalu, para pemasok mesin F1 menolak proposal dari Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, untuk memperkenalkan mesin V10 naturally aspirated sebelum siklus regulasi berikutnya berakhir. Namun, pertemuan tersebut menyepakati untuk terus membahas masa depan mesin F1, dengan potensi revisi aturan sebelum tahun 2031.
Hal ini membuka peluang untuk diperkenalkannya mesin yang lebih sederhana, lebih murah, dengan konfigurasi yang berbeda, seperti V8, paling cepat pada tahun 2029. Diskusi mengenai detail spesifikasi mesin masih dalam tahap awal, termasuk pertimbangan apakah mesin akan terus menggunakan turbocharger
Kendati demikian, para pabrikan telah berkomitmen pada teknologi hibrida sebagai bagian integral dari teknologi mesin F1 di masa depan
sumber: BBC
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News