
Naypyidaw, 29 Maret 2025-VNNMedia- Diberitakan sebelumnya, pada Sabtu (28/3), Myanmar dihantam gempa berkekuatan 7,7 skala Richter yang menyebabkan robohnya sejumlah gedung dan jembatan serta ratusan bangunan rusak parah terutama di kota Mandalay yang merupakan kota terbesar kedua negara tersebut
baca juga: Gempa Bumi 7,7 SR Landa Myanmar, Dampak Terasa Hingga Thailand dan China
Dilaporkan setidaknya 694 tewas, 1.700 orang terluka di Mandalay yang merupakan wilayah paling parah terdampak gempa. Menurut pakar geologi Amerika Serikat, gempa Sabtu kemarin merupakan terbesar terjadi di Myanmar setelah lebih dari satu abad
Hancur lebur dihantam gempa, membuat Junta Militer yang berkuasa di Myanmar memohon bantuan dunia internasional, sesuatu yang sangat jarang terjadi, yang menunjukkan jika kondisi negara tersebut saat ini sangat parah. Diketahui rezim militer Myanmar sebelumnya sangat menghindari bantuan asing
Myanmar mengumumkan kondisi darurat di enam wilayah yang terdampak paling parah. Minimnya fasilitas kesehatan, rumah sakit di Naypyidaw-ibukota Myanmar- bahkan sampai merawat pasien di luar ruangan. Salah satu pejabat setempat menyebutnya sebagai ‘daerah korban massal’
“Saya belum pernah melihat (sesuatu) seperti ini sebelumnya. Kami berusaha menangani situasi ini.Saya sangat lelah sekarang,” ujar salah satu petugas medis
Sementara itu tawaran bantuan dari negara-negara dunia mulai berdatangan. Donald Trump berjanji akan memberikan bantuan dan telah berbicara dengan Myanmar. India, Uni Eropa dan negara-negara ASEAN juga telah menawarkan bantuannya. WHO bahkan mengatakan jika sedang menyiapkan perlengkapan penanganan cedera trauma
Badan Geologi AS memperkirakan kematian akibat gempa di Myanmar bisa mencapai angka lebih dari sepuluh ribu dan kerugian materi melebihi nilai PDB negara tersebut
sumber: CNA
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News