
Naypyidaw, 01 Juni 2025-VNNMedia- Militer yang berkuasa di Myanmar telah mengumumkan perpanjangan gencatan senjata dengan kubu prodemokrasi hingga 30 Juni 2025
Pengumuman tersebut disampaikan pada Sabtu (31/05), dengan alasan untuk mempercepat upaya rekonstruksi dan rehabilitasi pasca gempa bumi besar yang melanda Myanmar bagian tengah pada Maret lalu
Gempa bumi di bulan Maret tersebut dilaporkan menewaskan lebih dari 3,7 ribu orang dan melukai lebih dari 5 ribu lainnya. Baik militer maupun kubu prodemokrasi secara terpisah sempat mengumumkan gencatan senjata sementara pasca gempa dengan tujuan memprioritaskan bantuan kemanusiaan
Namun, pertempuran bersenjata antara kedua belah pihak telah berlangsung intensif sejak kudeta militer pada Februari 2021
Meskipun militer mengklaim perpanjangan gencatan senjata ini bertujuan untuk kemanusiaan, sumber dari kubu prodemokrasi menyatakan bahwa deklarasi gencatan senjata militer itu tidak benar dan tidak dapat diterima
Mereka menuding bahwa militer terus menyerang sekolah, rumah sakit, dan tempat-tempat lain di mana warga sipil berkumpul.
Situasi di lapangan menunjukkan bahwa pertempuran tampaknya masih terus berlanjut. Bulan lalu, media setempat melaporkan adanya serangan udara militer di sebuah sekolah di Sagaing, wilayah barat laut Myanmar, yang menewaskan lebih dari 20 anak-anak
Pada Mei lalu, para pemimpin negara-negara ASEAN juga telah mengeluarkan pernyataan yang menyerukan perpanjangan dan perluasan gencatan senjata di Myanmar
Namun, dengan adanya klaim yang saling bertolak belakang dan laporan mengenai kekerasan yang terus terjadi, masih belum pasti apakah gencatan senjata ini akan benar-benar efektif dan bertahan di tengah konflik yang memanas, dilansir dari NHK News
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News