Enam Tahun Terakhir, Pemprov Jatim Gelontorkan 6.846 Beasiswa Mulai S1 Hingga S3

MALANG, 28 April 2025 – VNNMedia – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ungkap Pemprov Jatim telah menggelontorkan beasiswa untuk 6.846 orang dalam kurun waktu enam tahun terakhir.

Lebih lanjut Gubernur Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim sejak tahun 2019-2024 telah memberikan beasiswa kepada 5.653 mahasiswa pada jenjang S1, S2 dan S3.

Tahun 2025 ini, Pemprov Jatim juga memberikan beasiswa kepada 1.190 mahasiswa. Terdiri dari, S1 sebanyak 518 penerima, S2 sebanyak 225 penerima, S3 sebanyak 40 penerima, M1 sebanyak 380 penerima dan S2 Al Azhar Kairo sebanyak 30 penerima.

Khusus para penerima program S3, bedasarkan data dari LPPD Prov. Jatim, sampai saat 2024 penerima program beasiswa S3 sebanyak 130 penerima beasiswa yang dimulai sejak tahun 2022.

“Allhamdulillah kami memberikan beasiswa kepada 130 penerima beasiswa program S3 yang dimulai pada tahun 2022 sebanyak 40 penerima, tahun 2023 sebanyak 40 penerima dan tahun 2024 sebanyak 50 beasiswa,” kata Gubernur Khofifah Senin (28/4/2025) saat menghadiri Sidang Terbuka Program Doktor Pendidikan Agama Islam (PAI), di Universitas Islam Malang (Unisma).

Sidang disertasi ini cukup istimewa, sebab Promovendus oleh Ali Wafa, S.Pd.I, M.Pd adalah penerima beasiswa S3 dari Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Provinsi Jawa Timur yang bersumber dari APBD Pemprov Jatim.

Setelah menempuh pendidikan program doktoralnya, hari ini ia memaparkan disertasi berjudul ‘Survival Pesantren di Tengah Masyarakat Plural’ (Kajian Etnografi Tentang Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren Miftahul Qulub Polangan Galis Pamekasan).

Dengan penuh percaya diri, Ali Wafa tampak begitu detail dan lancar memaparkan disertasi di hadapan ketiga pengujinya. Yaitu Prof Abdul Halim Soebahar, Prof Djunaidi Ghony, Prof Mas’ud Said, Prof Junaidi Mitsar, Prof Muhibin Zuhri, Prof Imam Suprayogo dan Prof Maskuri dan dinyatakan lulus serta mendapatkan Nilai A.

Di sisi lain, dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya kajian dan pemikiran Islam multikultural yang sangat relevan dengan dinamika sosial dan keagamaan masyarakat Indonesia yang beranekaragam.

“Ide pikiran dan gagasan akademik yang nantinya di unggah dalam jurnal internasional harus menampilkan dan memberikan harmonius patnership kepada dunia sehingga bisa memberikan kebaikan bagi dunia,” tegasnya.

Di akhir, Khofifah menyimpulkan bahwa pendekatan multikultural tidak hanya fokus melakukan pendekatan agama namun sosial, budaya hingga peradaban kemanusiaan.

Sementara itu, Ali Wafa dalam disertasi menjabarkan, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis, dan memberikan interpretasi tentang konsep kepemimpinan kiai beroriantasi membangun sikap tasamuh dalam perspektif pendidikan Islam multikultural, tipe kepemimpinan, cara kepemimpinan, dan implikasi.

“Allhamdulillah perasaan saya lega, saya S1 mendapatkan beasiswa namun bukan dari Pemprov Jatim, S2 saya membiayai kuliah sendiri di Unisma dan S3 saya mendapatkan beasiswa dari Pemprov Jatim secara penuh. Terima kasih ibu Gubernur semoga banyak kesempatan beasiswa diberikan kepada santri maupun guru guru di Ponpes di Jatim,” tutupnya.

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News