
Seoul, 09 September 2024-VNNMedia- Institut Pembangunan Korea (KDI) pada Senin (9/9) melaporkan bahwa pemulihan ekonomi Korsel terhambat karena melemahnya konsumsi domestik meski kinerja ekspor cukup bagus
Dalam laporannya KDI menyatakan meski pertumbuhan ekspor menguat, ekonomi Korea menunjukkan tanda-tanda perbaikan yang terbatas. Suku bunga yang tinggi menjadi penyebab tertundanya pemulihan permintaan domestik. Dimana pelemahan tersebut telah dilaporkan oleh lembaga milik pemerintah itu pada akhir 2023
Data KDI menunjukkan ekspor pada Agustus naik 11,4 persen secara tahunan menjadi 57,9 miliar dollar, menandai kenaikan bulanan ke sebelas secara berturut-turut, yang ditopang oleh penjualan semikonduktor yang melesat hingga 38,8 persen menjadi 11,9 miliar dollar-memecahkan rekor tertinggi untuk bulan Agustus manapun-
Sementara untuk penjualan eceran domestik turun 1,9 dibulan Juli, yang disebabkan melemahnya permintaan terhadap mobil,bensin dan barang semi tahan lama. Dibandingkan tahun 2023 yang mengalami penurunan 2,1 persen
“Penjualan eceran tetap lesu di tengah tingginya suku bunga. Investasi konstruksi dan lapangan kerja terkait mungkin tetap tertekan untuk sementara waktu, mengingat penurunan yang berkepanjangan pada indikator utamanya, yang berpotensi menghambat pemulihan permintaan domestik,” menurut laporan tersebut
Sementara itu suku bunga pada Agustus tetap dipertahankan oleh Bank Korea di level 3,5 persen- level tertinggi selama 16 tahun terakhir-
Rhee Chang-yong, Gubernur Bank Korea mengatakan keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan kenaikkan harga rumah dan melonjaknya hutang rumah tangga meski permintaan domestik melemah
Menyikapi kondisi ekonomi global, KDI mengatakan bahwa suku bunga tinggi, ketegangan geopolitik yang berkelanjutan serta kelemahan sektor manufaktur di sejumlah sektor ekonomi utama sebagai resiko penurunan utama meski pertumbuhannya moderat
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google New