Dwayne Johnson Berubah Total di “The Smashing Machine”, Rilis Oktober!

Manhattan, 30 April 2025-VNNMedia- A24, perusahaan fim independen asal Amerika Serikat (AS), pada Selasa (29/4) mengumumkan proyek film terbarunya “The Smashing Machine” yang akan menyapa moviegoers pada 3 Oktober mendatang

“The Smashing Machine” sendiri merupakan film biopik dari Mark Kerr seorang juara kelas berat UFC dua kali. Mark Kerr diperankan oleh aktor kekar Dwayne Johnson. Pada trailer film yang dirilis kemarin, terlihat Dwayne Johnson bertransformasi luar biasa untuk mendalami perannya sebagai Mark Kerr

Sutradara “Uncut Gems” dan “Good Time”, Benny Safdie, mengarahkan film yang dibintangi juga oleh Emily Blunt, Dawn Staples, Bas Rutten, Lyndsey Gavin dan Oleksandr Usyk. Selain menjadi sutradara, Safdie juga menulis naskah film itu. Ia juga bertindak sebagai produser bersama Dwayne Johnson, Dany Garcia, Eli Bush, Hiram Garcia dan David Koplan. Sementara produser eksekutif dipegang oleh Tracey Landon

Melansir dari Variety, Dwayne Johnson sebelumnya pernah mengungkapkan kepada Variety bahwa ia ingin bekerja sama dengan Safdie di “The Smashing Machine” karena sutradara tersebut ingin menciptakan dan terus mendorong batasan ketika menyangkut cerita yang mentah dan nyata, karakter yang autentik dan terkadang tidak nyaman dan menarik

“Saya berada di titik dalam karir saya dimana saya ingin mendorong diri saya sendiri dengan cara yang belum pernah saya lakukan sebelumnya. Saya berada di titik dalam karir saya dimana saya ingin membuat film yang berarti, yang mengeksplorasi kemanusiaan dan perjuangan, rasa sakit,” tuturnya dalam wawancara tersebut

Sekilas tentang Mark Kerr

Nama Mark Kerr di kancah gulat amatir menjelma menjadi kekuatan yang tak terbendung. Lahir di Toledo, Ohio, pada tahun 1968, Kerr menunjukkan bakat alaminya di atas matras

Ia mendominasi kompetisi gulat tingkat universitas, meraih gelar juara NCAA Division I pada tahun 1992 saat mewakili Syracuse University. Tak hanya itu, ia juga tiga kali menjuarai turnamen EIWA, membuktikan konsistensi dan keunggulannya

Kiprahnya di dunia gulat amatir mencapai puncaknya dengan meraih medali perak dan emas di Piala Dunia FILA, serta medali perak di Pan American Games. Kemampuannya dalam submission wrestling juga tak diragukan, terbukti dengan empat gelar juara dunia ADCC yang diraihnya, sebuah pencapaian yang mengukuhkan statusnya sebagai salah satu grappler terbaik di dunia.

Namun, tantangan baru memanggil. Pada tahun 1997, Mark Kerr memasuki arena seni bela diri campuran (MMA), sebuah dunia yang brutal dan penuh persaingan. Dengan latar belakang gulat yang solid, Kerr dengan cepat menjelma menjadi kekuatan menakutkan

Julukan “The Smashing Machine” melekat padanya, menggambarkan gaya bertarungnya yang agresif dan efektif, terutama dalam melancarkan serangan ground and pound yang menghancurkan pertahanan lawan. Ia meraih gelar juara turnamen kelas berat di UFC sebanyak dua kali, membuktikan dominasinya di panggung MMA AS

Ketajamannya tak hanya diakui di tanah kelahirannya. Kerr juga menaklukkan ring World Vale Tudo Championship di Brasil, sebelum akhirnya menjejakkan kaki di Jepang dan menjadi bintang besar di PRIDE Fighting Championships, salah satu organisasi MMA paling bergengsi di dunia pada masanya. Di sana, ia berhadapan dengan para petarung terbaik dunia, mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu petarung kelas berat paling berbahaya

Di balik keglamoran kemenangan dan sorak sorai penonton, Kerr juga bergumul dengan sisi gelap popularitas. Cedera yang sering dialaminya selama bertarung membawanya pada ketergantungan obat penghilang rasa sakit

Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News