Djokovic CS Ajukan Gugatan Hukum kepada Badan Pengatur Tenis Dunia

Jakarta, 19 Maret 2025-VNNMedia- Asosiasi Pemain Tenis Profesional (PTPA) yang dimotori oleh petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, telah mengajukan gugatan hukum ke sejumlah badan pengatur tenis dunia seperti ATP, WTA, ITF dan ITIA

Gugatan setebal 163 halaman yang diajukan di pengadilan distrik Amerika Serikat di New York itu memuat keluhan dari kelompok petenis tersebut yang mengatakan bahwa pemain tenis profesional terjebak dalam permainan curang yang membatasi karir dan merek mereka. Selain itu, gugatan juga bertujuan untuk mengakhiri kendali monopoli atas turnamen tenis, serta kompensasi finansial dari badan-badan tersebut

PTPA menduga bahwa badan-badan seperti ATP, WTA, ITF dan ITIA bertindak sebagai kartel dengan membentuk perjanjian turnamen yang membatasi jumlah hadiah dan mencegah pesaing potensial memasuki pasar

ATP mengatakan pihaknya dengan tegas menolak kasus itu dengan menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar sama sekali. ATP bahkan menuduh PTPA secara konsisten berupaya memecah belah dan mengalihkan perhatian melalui disinformasi dibandingkan kemajuan

Sementara WTA menyesalkan tindakan hukum tersebut dan menyebutnya salah arah. ITIA dan ITF mengatakan kalau mereka akan memperhatikan gugatan itu dan akan mencari waktu yang tepat untuk menanggapinya

Selain Amerika Serikat, diketahui PTPA juga telah mengajukan gugatan serupa di Inggris dan Uni Eropa dengan maksud untuk mengakhiri apa dianggapnya sebagai ‘kewenangan yang tidak terkendali dari badan-badan pengatur olahraga’

Berbicara kepada BBC Oktober lalu, petinggi PTPA, Ahmad Nassar , mengatakan jika tenis telah rusak dan mereka tidak ragu untuk menempuh jalur hukum. “Kami telah kehabisan pilihan untuk regormasi melalui dialog, dan badan-badan pemerintahan tidak memberi kami pilihan selain mencari pertanggungjawaban melalui pengadilan,”

“Memperbaiki kegagalan sistemik ini bukan berati mengganggu tenis, melainkan menyelamatkannya untuk generasi pemain dan penggemar di masa mendatang,” tambahnya

sumber: BBC

Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News