
Washington DC, Selasa 23 Desember 2025-VNNMedia- Demi memastikan kebijakan ‘America First’ diimplementasikan oleh perwakilannya di luar negeri, pemerintah AS menarik pulang sejumlah duta besar dan diplomat karir senior
Menurut sumber yang mengetahui hal tersebut, sekitar 30 diplomat senior diperintahkan kembali ke Washington. Para diplomat, yang ditempatkan di negara-negara kecil tersebut, merupakan pejabat karir dari Kemlu AS dan tidak berafiliasi dengan partai politik manapun. Mereka bahkan didorong untuk mencari posisi baru di Kemlu AS, seperti dikatakan sumber lainnya
Sementara itu Asosiasi Dinas Luar Negeri Amerika menerima sejumlah laporan jika penarikan dilakukan via telepon tanpa penjelasan. Mereka menyebut bahwa yang dilakukan Kemlu AS sebagai tindakan sabotase institusional dan politisasi, serta mencoreng nama AS di mata dunia
“Pemanggilan kembali yang tiba-tiba dan tanpa penjelasan mencerminkan pola sabotase institusional dan politisasi yang sama seperti yang ditunjukkan data survei kami yang sudah merusak moral, efektivitas, dan kredibilitas AS di luar negeri,” ujar jubir asosiasi tersebut, Nikki Gamer
Kemlu AS menolak memberikan komentar terkait hal itu. Seorang pejabat di instansi tersebut mengatakan jika penarikan duta besar dan diplomat adalah hak presiden dan merupakan hal biasa yang terjadi di setiap negara
“Duta besar merupakan perwakilan personal presiden, dan merupakan hak presiden untuk memastikan ada individu di negara-negara tersebut yang memajukan agenda ‘America First’,” ujarnya, mengutip Reuters
‘America First’: Strategi Unilateralisme dalam Politik Amerika
Kebijakan America First adalah doktrin yang mengutamakan kepentingan nasional Amerika Serikat di atas kerja sama internasional
Secara ekonomi, kebijakan ini menerapkan proteksionisme melalui tarif impor tinggi dan penarikan diri dari perjanjian perdagangan bebas untuk melindungi pekerja domestik
Dalam urusan luar negeri, fokusnya bergeser pada unilateralisme dengan mengurangi keterlibatan dalam aliansi militer seperti NATO serta keluar dari kesepakatan global yang dianggap merugikan kedaulatan AS.
Selain itu, kebijakan ini menekankan pengendalian perbatasan yang sangat ketat untuk menjaga keamanan nasional
Meskipun bertujuan memperkuat posisi domestik, langkah ini sering dikritik karena memicu perang dagang dan merenggangkan hubungan dengan negara-negara sekutu
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News