Delapan Mahasiswa China Belajar Bahasa dan Budaya Indonesia di UK Petra Surabaya

Surabaya, 25 Juli 2024, VNNmedia – – Selama 10 bulan terakhir atau setara dengan dua semester, ada delapan mahasiswa asing asal China yang belajar bahasa dan budaya Indonesia di Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya atau biasa disebut Christian University (PCU). Mereka belajar melalui beragam seni rupa, makanan, dan permainan tradisional.

Melalui pers rilis UK Petra Surabaya, pada Kamis (25/7), disampaikan bahwa kedatangan delapan mahasiswa asing asal China tersebut, tujuh di antaranya merupakan mahasiswa Guangxi Normal University yang mengikuti Student Exchange, dan satu orang merupakan mahasiswa Yunnan Minzu University dalam program Darmasiswa Kemendikbud. Tak hanya mengikuti perkuliahan di bangku kelas, mereka juga mendapat kesempatan untuk mendalami budaya Indonesia secara langsung di PCU.

Dalam Mata Kuliah Indonesian Culture in Practice misalnya, kedelapan mahasiswa asing itu menyelami Bahasa Indonesia melalui budaya seni rupa, makanan, dan permainan tradisional bersama Andereas Pandu Setiawan, seorang dosen Interior Design PCU sebagai dosen pengampu.

“Belajar bahasa tak lepas dari belajar budaya. Melalui seni rupa, makanan, dan permainan tradisional, mereka berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan belajar untuk mempraktikkan Bahasa Indonesia yang sudah dipelajari,” jelas Pandu.

Sebagai dosen di bidang interior, Pandu mengajarkan hal-hal yang berkaitan erat dengan interior. Misalnya, tentang pembuatan batik tulis dan jumputan, melukis payung, serta membuat anyaman rotan, di mana bahan atau materi yang digunakan dapat memengaruhi interior.

Dalam program ini, para mahasiswa asing tersebut juga diajak untuk mengenal beberapa jenis permainan tradisional seperti bakiak, egrang, dan layang-layang. Mereka juga belajar memasak makanan tradisional khas wilayah di Indonesia, seperti rawon khas Jawa Timur, pisang pallu butung khas Sulawesi Selatan, dan ikan bakar khas pantai timur Sidoarjo di TPI Pasar Kalanganyar.

“Mereka terlihat antusias dan sangat menyukai belajar budaya Indonesia dengan cara seperti ini,” tutur Pandu. 

Para mahasiswa asing pun diajak belajar mengenal musik tradisional gamelan lewat kerja sama dengan SMK 12 Surabaya. Mereka berkesempatan menabuh setiap gamelan yang ada di studio karawitan.

Koordinator Kegiatan Indonesian Spectrum, Henny Putri Saking Wijaya mengungkapkan, kedelapan mahasiswa asal China itu mulai mengikuti perkuliahan di PCU sejak bulan September 2023 hingga Juni 2024. Dijelaskannya, Indonesian Spectrum sendiri merupakan program dari PCU di bawah Departemen Mata Kuliah Umum (DMU) yang menawarkan pembelajaran bahasa maupun budaya Indonesia kepada para mahasiswa asing yang berkuliah di PCU.

“Dengan terselenggaranya program- program ini, harapannya PCU bisa terus memperlengkapi mahasiswa asing tidak hanya dari sisi bahasa, tapi juga pengenalan akan budaya Indonesia. Sehingga mereka dapat mengenal Indonesia secara utuh, dan pada akhirnya PCU menjadi tempat pilihan belajar yang baik bagi para mahasiswa asing,” tukas Henny.

Sementara itu, salah satu mahasiswa dari Guangxi Normal University, China, bernama Liang Daran mengungkapkan kesannya setelah belajar berbagai macam budaya Indonesia saat berkuliah di PCU. “Saya rasa budaya Indonesia sangat beragam dan unik,” ucap Liang. 

Liang menyebut, ada banyak hasil kerajinan tradisional di Indonesia seperti batik dan wayang, yang menurutnya sangat cantik dan klasik.

“Belajar di PCU sangat mengasyikkan karena kita bisa dapat banyak kepedulian dan pertolongan dari para guru, dan melalui itu juga kita bisa menjalin banyak pertemanan yang menolong saya menyelesaikan beberapa permasalahan di pembelajaran saya. Mahasiswa di sini (PCU) juga sangat ramah dan ceria, mereka suka belajar ilmu baru,” ungkap Liang Daran yang berkuliah di PCU selama 10 bulan ini.

Berkat pembelajaran bahasa dan budaya Indonesia di PCU, Liang mengaku, Ia juga mampu melakukan percakapan sehari-sehari yang sederhana bersama masyarakat lokal di sekitar kampus.

Diketahui, selain delapan mahasiswa asal China ini, sejak pertengahan tahun lalu tercatat ada puluhan mahasiswa asing yang mengikuti perkuliahan di Kampus Swasta Nomor 1 di Jawa Timur versi QS World Ranking ini. Mereka berasal dari Korea Selatan, Filipina, dan India, dengan lama studi mulai dari lima bulan (1 semester) hingga dua tahun (4 semester). 

Telusuri berita lain di Google News VNNMedia