Jakarta,17 juni 2024-VNNMedia- Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia pada minggu ke-22 tahun 2024 mencapai 119.709 kasus
Dikutip dari bloomberg technoz, ditahun 2023 total kasus DBD mencapai 114.720 kasus. Jika dibandingkan dengan tahun 2023 maka kasus DBD tahun ini di pekan ke-22 mengalami kenaikan 4 persen
Namun sedikit melegakan bahhwa tingkat kematian akibat DBD tahun ini untuk pekan ke-22 adalah 777 kasus. Dimana mengalami penurunan sebesar 13 persen dibanding tahun kemarin (894 kasus)
Kasus DBD tertinggi ada di Bandung, Tangerang,Jakarta Timur dan Barat serta Depok. Sementara itu kabupaten/kota dengan incidence rate (IR) kasus tertinggi terbaru ada di Kendari,Gianyar,Kutai Barat,Klongkong dan Tomohon
Untuk kasus kematian akibat DBD terbanyak ada di Klaten, Kendal, Subang, Bandung dan Jepara. Dan kabupaten/kota dengan case fatality rate (CFR) tertinggi ada pada kepulauan Tidore, Purworejo, Mandailing, Barru dan Surakarta
CFR dalam terminologi epidemiologi adalah proporsi antara jumlah penderita dengan korban yang meninggal
Dikutip dari Siloam Hospital, demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Dimana penderita akan mengalami gejala nyeri hebat,seolah-olah patah pada tulang dan persendian
Walaupun disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti, namun ada faktor resiko yang membuat kita rentan terkena DBD, antara lain :
– tinggal atau sedang travelling di daerah tropis
– memiliki riwayat penyakit DBD sebelumnya
– anak dan lansia atau orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah
Gejala awal DBD ditandai dengan panas tinggi hingga 39 derajat celcius,sakit kepala,muntah, nyeri di belakang mata, tulang, dan otot, bercak kemerahan di kulit dan radang tenggorokan
Gejala -gejala awal tersebut kemudian akan disusul dengan mimisan, gusi berdarah, bab berwarna hitam dan muntah darah
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News