
Jakarta, 20 Juli 2024-VNNMedia- Pengguna OS Microsoft Windows hampir di seluruh dunia pada Jumat (19/7), alami gangguan
Insiden dipicu oleh pembaruan yang dikeluarkan oleh perusahaan siber CrowdStrike. Sejumlah pengguna Microsoft Windows melaporkan bahwa gangguan terjadi setelah mereka melakukan update versi terbaru pada sistem keamanan Microsoft
Dilansir dari BBC, Mask Maskapai United, Delta, dan American Airlines yang semuanya berkantor pusat di Amerika Serikat telah mengeluarkan “penghentian sementara global” pada semua penerbangan mereka.
Sementara itu maskapai Virgin Australia dan Jetstar harus menunda atau membatalkan penerbangan. Bandara Changi Singapura sampai harus melakukan proses check-in secara manual
Tidak hanya penerbangan yang terdampak, supermarket dan kantor berita di Australia juga lumpuh akibat gangguan tersebut
Mengutip VOA Indonesia, sistem komputer sektor bisnis dan pemerintah seluruh dunia juga mengalami gangguan selama beberapa jam dimana layar komputer mereka mengalami Blue Screen of Death (BSOD) atau layar biru maut yaitu istilah populer untuk layar yang ditampilkan Microsoft Windows ketika mengalami kesalahan sistem (atau disebut stop error oleh Microsoft)
Melansir dari ABC, CEO CrowdStrike, George Kurtz, menjelaskan bahwa gangguan massal yang dialami di hampir seluruh dunia ini akibat dari cacat yang ditemukan dalam pembaruan konten tunggal untuk host windows
Dia Juga mengatakan bahwa perusahaannya bertanggung jawab atas kesalahan tersebut dan sedang memperbaiki software yang telah dirilis. Kurtz juga memperingatkan bahwa mungkin dibutuhkan waktu untuk kembali normal
CrowdStrike merupakan perusahaan keamanan siber yang perangkat lunaknya banyak digunakan oleh banyak perusahaan, termasuk bank global, layanan kesehatan dan Microsoft
CrowdStrike berbasis cloud yang melindungi data untuk mencegah serangan siber termasuk ransomware dan kebocoran data
Perusahaan ini pernah membantu menjalankan investigasi keamanan siber pemerintah Amerika Serikat, seperti melacak peretas Korea Utara selama lebih dari sepuluh tahun dan melacak kelompok peretasan pada Sony Pcitures pada 2014 lalu
Imbas dari insiden Jumat kemarin, harga saham CrowdStrike turun 11 persen akhir pekan ini
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News