
Beijing, 02 Juni 2025-VNNMedia- Ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat kembali memanas setelah Kementerian Perdagangan China pada Senin (2/6) waktu setempat, menuduh Washington telah “sangat melanggar” gencatan senjata perdagangan yang disepakati bulan lalu di Jenewa. Beijing menegaskan akan mengambil tindakan tegas untuk membela kepentingannya
Melansir BBC, menurut Kementerian Perdagangan China, tindakan AS secara serius merusak kesepakatan yang dicapai di Jenewa, di mana kedua negara sepakat untuk menurunkan tarif atas barang-barang impor masing-masing. Juru bicara Kementerian Perdagangan juga menambahkan bahwa pelanggaran AS ini sangat melanggar konsensus yang dicapai selama panggilan telepon antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump pada Januari lalu
Komentar keras dari Beijing ini muncul setelah Presiden Trump pada hari Jumat (30/6) mengatakan bahwa China telah “sepenuhnya melanggar perjanjiannya dengan kami,” tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Namun, Perwakilan Perdagangan AS Jamieson Greer kemudian mengindikasikan bahwa China belum menghapus hambatan non-tarif seperti yang disepakati dalam kesepakatan.
Berdasarkan gencatan senjata perdagangan yang dicapai pada bulan Mei di Jenewa, AS menurunkan tarif pada barang-barang dari China dari 145% menjadi 30%, sementara tarif balasan China pada barang-barang AS turun dari 125% menjadi 10%
Beijing menuduh AS telah melanggar perjanjian dengan menghentikan penjualan perangkat lunak desain chip komputer ke perusahaan-perusahaan China, memberikan peringatan terhadap penggunaan chip buatan raksasa teknologi China Huawei, dan membatalkan visa bagi pelajarChina
Kesepakatan di Jenewa sempat mengejutkan banyak analis karena pada awalnya kedua belah pihak tampak memiliki perbedaan pandangan yang sangat jauh dalam banyak masalah perdagangan. Hal ini sempat menunjukkan bahwa pembicaraan tatap muka dapat menghasilkan kesepakatan
Namun, retorika yang kembali meningkat kini menyoroti kerapuhan gencatan senjata saat ini dan mengindikasikan betapa sulitnya mencapai kesepakatan perdagangan jangka panjang yang stabil
Meskipun tuduhan baru ini mungkin menunjukkan bahwa pembicaraan antara Washington dan Beijing tidak berjalan dengan baik, dua pejabat tinggi Gedung Putih pada Minggu mengisyaratkan bahwa Presiden Trump dan Presiden Xi dapat segera mengadakan pembicaraan
Menteri Keuangan Bessent mengatakan kepada CBS News bahwa rincian perdagangan akan “diselesaikan” setelah Xi dan Trump berbicara, meskipun ia tidak menyebutkan kapan tepatnya pembicaraan itu diharapkan terjadi
Direktur Dewan Ekonomi Nasional Kevin Hassett menambahkan kepada ABC News bahwa kedua pemimpin diperkirakan akan berunding minggu ini dan “kedua pihak telah menyatakan kesediaan untuk berunding.”
Namun, pihak Tiongkok lebih memilih agar kesepakatan diselesaikan di tingkat yang lebih rendah terlebih dahulu sebelum dibawa ke meja presiden.
Sementara itu, pekan lalu Presiden Trump juga mengumumkan bahwa AS akan menggandakan tarif saat ini terhadap baja dan aluminium dari 25% menjadi 50%, dimulai pada hari Rabu. Berbicara di sebuah rapat umum di Pittsburgh, Pennsylvania pada hari Jumat, Trump menyatakan langkah tersebut akan membantu meningkatkan industri baja lokal dan pasokan nasional, sekaligus mengurangi ketergantungan pada China
baca juga: Tarif Trump untuk Baja & Aluminium jadi 50%, Banjir Kecaman Internasional
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News