China Setujui Penjualan TikTok ke Investor AS, Hormati Keputusan Trump

Beijing, Sabtu 27 September 2025-VNNMedia- Beijing menyatakan menghormati keputusan Washington menjual operasional TikTok di Amerika Serikat (AS) kepada investor lokal

Penjualan kepada investor AS tersebut merupakan yang dipersyaratkan oleh pemerintah AS agar TikTok dapat tetap beroperasi di sana

Dalam pernyataannya pada konferensi pers kemarin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, mengatakan, “Kami menghormati keputusan perusahaan terkait, dan berharap negosiasi bisnis sesuai aturan pasar menghasilkan solusi yang mematuhi hukum China serta menguntungkan kedua pihak.”

Ia juga menekankan pentingnya AS menyediakan lingkungan investasi yang adil dan tidak diskriminatif bagi perusahaan asal China

Pengumuman itu dikemukakan sehari setelah Presiden AS Donald Trump, pada hari Kamis (25/9) waktu setempat, menandatangani perintah eksekutif yang menyetujui penjualan TikTok kepada investor AS

Dalam perintah itu disebutkan bahwa ByteDance-induk perusahaan TikTok- hanya boleh memiliki 20 persen saham serta diberi waktu 120 hari untuk menyelesaikan proses divestasi

“Kita punya investor AS yang akan mengambil alih dan mengelola TikTok,” ujar Trump usai penandatanganan

Trump lebih lanjut menjelaskan jika ada empat hingga lima investor AS yang terlibat dalam pengambilalihan tersebut, dimana para investor asli AS itu membentuk usaha patungan. “Kita memiliki kendali ynag sangat baik,” kata Trump

Ia juga menyebut nama-nama besar dibidang teknologi dan media, seperti founder Oracle Larry Ellison, Owner News Corp Rupert Murdoch, serta Michael Dell yang merupakan pendiri dari Dell Technologies

Menurut Wakil Presiden JD Vance, nilai usaha patungan itu mencapai US$14 miliar atau sekitar Rp234,7 triliun

Sebagai informasi, pada April 2024, di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, Kongres mengesahkan undang-undang yang mewajibkan ByteDance untuk menjual aset TikTok di AS atau menghadapi larangan total. Undang-undang ini memberikan tenggat waktu awal hingga Januari 2025

Namun, setelah kembali menjabat sebagai presiden untuk kedua kalinya, Donald Trump telah berulang kali memberikan perpanjangan waktu untuk menunda larangan tersebut

Perpanjangan ini diberikan untuk memberikan lebih banyak waktu bagi negosiasi dan mencapai kesepakatan yang memungkinkan TikTok tetap beroperasi di bawah kepemilikan Amerika

Keputusan Trump untuk menunda larangan tersebut merupakan perubahan sikap yang signifikan dari posisi awalnya, yang ia kaitkan dengan pentingnya platform tersebut bagi pemilih muda dan sebagai alat kampanye

Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News