
Hong Kong, Minggu 07 Desember 2025-VNNMedia- Kantor Perlindungan Keamanan Nasional China di Hong Kong pada hari Sabtu (6/12) mengeluarkan peringatan keras kepada sejumlah media asing. Peringatan tersebut ditujukan agar media-media tersebut tidak menyebarkan “informasi palsu” atau “memfitnah” upaya penanganan pemerintah terkait kebakaran fatal yang baru-baru ini melanda kota itu
Pernyataan ini muncul sehari menjelang pemilihan dewan legislatif Hong Kong pada hari Minggu, di tengah meningkatnya kemarahan publik atas kebakaran di kompleks perumahan tinggi Wang Fuk Court yang menewaskan sedikitnya 159 orang
Kantor Keamanan Nasional (NPSO) mengonfirmasi bahwa mereka telah memanggil sejumlah perwakilan media asing-meskipun identitasnya tidak disebutkan-untuk mengkritik liputan mereka
NPSO menyatakan bahwa beberapa media asing “mengabaikan fakta, menyebarkan informasi palsu, memutarbalikkan dan mencemarkan nama baik pemerintah dalam upaya bantuan bencana dan pascabencana, menyerang dan mengganggu pemilihan Dewan Legislatif, serta memprovokasi perpecahan dan pertentangan sosial.”
Kantor tersebut mengklaim pertemuan ini sejalan dengan undang-undang keamanan nasional yang diterapkan Beijing pada tahun 2020. Undang-undang tersebut memberi wewenang kepada NPSO untuk “mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperkuat manajemen” terhadap entitas asing, termasuk kantor berita
Pertemuan ini diduga merupakan kali pertama media asing menghadapi kritik massal secara langsung atas liputan spesifik oleh kantor yang dipimpin oleh pejabat senior Kementerian Keamanan Negara China tersebut
Peringatan ini muncul ketika pihak berwenang Hong Kong dan Beijing berjuang meredam kemarahan masyarakat yang dipicu oleh dugaan pengawasan yang buruk dan penggunaan material yang jelek dalam renovasi, yang dituding memperburuk kebakaran. Pemerintah telah menahan sejumlah aktivis yang menuntut akuntabilitas yang lebih besar
Sejak protes pro-demokrasi pada tahun 2019, Beijing dan otoritas lokal telah menindak tegas perbedaan pendapat, menahan aktivis oposisi dan menutup media liberal
Situasi ini tercermin dari peringkat Hong Kong yang merosot ke posisi ke-140 dari 180 dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia
Sementara itu, taipan media terkemuka dan kritikus China, Jimmy Lai (77), masih menjalani persidangan keamanan nasional yang berpotensi memberinya hukuman seumur hidup, meskipun ada desakan dari Presiden AS Donald Trump kepada Presiden China Xi Jinping untuk membebaskannya
sumber: Channel News Asia
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News