
Sidney, 26 Mei 2025-VNNMedia- China melalui kedutaan besarnya mengecam rencana penjualan pelabuhan Darwin, yang selama ini dikelola oleh perusahaan asal China, Landbridge, ke perusahaan lokal
Duta besar China untuk Australia, Xiao Qian, dalam pernyataan hari Minggu (25/5), mengatakan jika Landbridge Group telah berinvestasi di pelabuhan dan telah berkontribusi terhadap ekonomi lokal
“Usaha dan proyek semacam itu layak mendapat dorongan, bukan hukuman. Secara etika, menyewakan pelabuhaan saat tidak menguntungkan lalu berusaha merebutnya kembali saat sudah menguntungkan adalah tindakan yang dipertanyakan,” tulis pernyataan tersebut,yang seolah dukungan terhadap pengumuman Landbridge bulan lalu yang mengatakan bahwa pelabuhan Darwin tidak dijual
Diketahui pada kampanyenya April lalu, PM Australia Anthony Albanese mengatakan jika pemerintahnya sedang menyusun rencana untuk memaksa penjualan pelabuhan tersebut dari pemilik saat ini yang berkebangsaan China dengan alasan untuk kepentingan nasional
Dalam wawancaranya dengan radio lokal ABC (Australian Broadcasting Corporation), ia menginginkan pelabuhan Darwin berada di tangan Australia dan akan langsung campur tangan dan membelinya jika tidak menemukan pembeli swasta lokal
Sebagai informasi, Australia menjual pelabuhan Darwin dengan sewa selama 99 tahun kepada perusahaan China Landbridge pada tahun 2015, langkah yang dikritik Barack Obama Presiden AS saat itu
Australia saat ini tengah membangun pangkalan militer di wilayah utara, yang akan menjadi tempat mendarat bagi pesawat tempur Amerika Serikat secara bergiliran, seiring dengan meningkatnya kerjasama militer kedua negara, seperi dilansir dari Channel New Asia
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News