Paris, 26 Agustus 2024-VNNMedia- Founder sekali CEO Telegram, Pavel Durov, pada Sabtu (24/8) malam waktu setempat, dikabarkan telah ditangkap oleh kepolisian Prancis. Penangkapan kepada Durov dilakukan di bandara Bourget dekat Prancis seperti yang diberitakan oleh TF1 TV dan BFM TV mengutip dari sumber yang enggan disebutkan namanya
Melansir dari VOA Indonesia,Telegram merupakan salah satu aplikasi medsos yang popular seperti halnya Facebook, Instagram, WhatsApp, TikTok dan WeChat dan memiliki pengaruh besar di Rusia, Ukraina dan negara-negara bekas jajahan uni Soviet
Menurut laporan TF1, Durov yang menggunakan jet pribadi untuk ke Prancis, menjadi target perintah penangkapan sebagai bagian dari penyelidikan awal polisi untuk kasus kejahatan terorganisir yang dilakukan di Telegram dimana menurut polisi kurangnya pengawasan menyebabkan aktivitas kriminal terus terjadi tanpa hambatan
Durov ditangkap sekitar pukul 20.00 waktusetempat setelah melakukan penerbangan dari Azerbaijan- negara yang terletak di Kaukasus Selatan, di persimpangan Eropa Timur dan Asia Barat Daya–
Telegram menjadi saluran utama untuk konten terkait perang dan politik baik dari Rusia maupun Ukraina, dimana diunggah secara bebas tanpa pengawasan setelah invasi Rusia ke Ukrania pada 2022
Medsos ini juga menjadi sarana komunikasi pemerintah Ukraina dan Rusia dalam menyebarluaskan berita perang kepada publik
Kedubes Rusia di Prancis mengatakan bahwa pihaknya belum dihubungi oleh pihak Durov, namun merekatelah mengambil tindakan segera untuk mengklarifikasi
Sementara itu perwakilan Rusia di Organisasi Internasional atau United Nations Office di Wina, Mikhail Ulyanov, bersama beberapa politisi Rusia lainnya, menuduh Prancis bertindak diktator
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News