
London, 15 Juni 2025-VNNMedia- Allison Kirkby, Kepala Eksekutif Grup BT, mengisyaratkan bahwa kemajuan pesat dalam kecerdasan buatan (AI) berpotensi memperdalam skala pemutusan hubungan kerja (PHK) yang sedang berlangsung di perusahaan telekomunikasi raksasa Inggris tersebut. Hal ini dilaporkan oleh Financial Times pada Minggu (15/6)
Kirkby menyatakan kepada surat kabar itu bahwa rencana BT untuk memangkas lebih dari 40 ribu pekerjaan dan mengurangi biaya sebesar 3 miliar pound (sekitar US$4 miliar) hingga akhir dekade ini “tidak mencerminkan potensi penuh AI.” Ia menambahkan, “Tergantung pada apa yang kita pelajari dari AI… mungkin ada peluang bagi BT untuk menjadi lebih kecil pada akhir dekade ini.”
Sebelumnya, pada tahun 2023, penyedia layanan pita lebar dan seluler terbesar di Inggris ini telah mengumumkan akan memangkas sebanyak 55 ribu pekerjaan, termasuk kontraktor, hingga tahun 2030
CEO BT saat itu, Philip Jansen, menyatakan bahwa perusahaan akan beroperasi dengan tenaga kerja yang jauh lebih sedikit dan basis biaya yang berkurang secara signifikan pada akhir 2020-an
Kirkby, yang mengambil alih kepemimpinan dari Jansen setahun yang lalu, juga membuka kemungkinan pemisahan (spin-off) Openreach di masa depan, unit bisnis infrastruktur jaringan perusahaan
Ia merasa nilai Openreach tidak tercermin dalam harga saham BT, dan jika kondisi ini berlanjut, BT “benar-benar harus mempertimbangkan opsi.” Namun, dalam tanggapan melalui email kepada Reuters, BT mengatakan Openreach bukanlah sesuatu yang sedang dipertimbangkan saat ini dan menolak berkomentar lebih lanjut mengenai wawancara Kirkby dengan Financial Times.
Bulan lalu, BT melaporkan bahwa permintaan kuat untuk jaringan pita lebar serat dan penghematan biaya lebih dari 900 juta pound (US$1,2 miliar) telah membantu menopang pendapatan setahun penuh dan meningkatkan arus kas
Ketahanan bisnis Openreach mampu mengimbangi penurunan pendapatan dan laba di unit bisnis konsumen, di mana layanan suara lama terus berkurang dan penjualan telepon genggam menurun, melansir Channel News Asia
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News