Buka Simposium IMMawati, Gubernur Khofifah Ungkap Peran Perempuan dalam Kehidupan Bangsa

SURABAYA, 26 APRIL 2025 – VNNMedia – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka Simposium Nasional IMMawati bertema “Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya” di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (25/4/2025) malam.

Diikuti ratusan kader dari berbagai daerah di Indonesia, kegiatan ini secara khusus diinisiasi oleh IMMawati yang merupakan bagian dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). IMMawati fokus pada pengembangan kapasitas dan peran aktif kader perempuan dalam transformasi sosial dan dakwah berbasis nilai Islam dan Muhammadiyah.

Gubernur Khofifah mengapresiasi IMMawati sebagai wadah strategis dalam memperkuat suara dan kiprah perempuan intelektual muda, baik di ranah intelektual, sosial, maupun kemasyarakatan.

“Perempuan bukan sekadar objek pembangunan, tetapi aktor utama dalam menentukan arah bangsa,” tegas Khofifah.

Ia menambahkan tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya” bukan sekadar slogan, tetapi mencerminkan realitas yang mulai tampak, khususnya di Jawa Timur. 

“Kita menyaksikan peran perempuan yang semakin menonjol di bidang ekonomi, pendidikan, layanan kesehatan, hingga politik,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga memberikan pesan khusus kepada seluruh kader IMM dan IMMawati agar terus mempersiapkan diri sebagai pemimpin masa depan. 

Ia menekankan bahwa seorang pemimpin harus memiliki kekuatan  kepemimpinan yang visioner dan kolaboratif, serta mampu menyelesaikan masalah (problem solving) dengan solusi yang memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Tak hanya menyampaikan pesan, Khofifah juga memaparkan capaian Jawa Timur dalam kesetaraan gender. Berdasarkan data BPS, Indeks Kesenjangan Gender (IKG) Jawa Timur tahun 2023 turun signifikan menjadi 0,423 dari 0,440 di tahun sebelumnya. Penurunan ini menunjukkan kemajuan di bidang kesehatan reproduksi, partisipasi politik, dan ekonomi.

Sementara itu, Indeks Pembangunan Gender (IPG) Jawa Timur tahun 2024 tercatat sebesar 92,19 persen, meningkat dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 92,15 persen. Capaian ini menjadikan Jawa Timur sebagai salah satu provinsi terbaik dalam menjamin akses perempuan terhadap pendidikan, kesehatan, dan partisipasi ekonomi.

“Angka-angka ini bukan sekadar statistik, tapi bukti bahwa ketika perempuan diberi ruang, mereka tidak hanya tumbuh, tetapi juga memimpin,” tandasnya.

Gubernur Khofifah juga menjabarkan langkah konkret Pemprov Jawa Timur dalam memperkuat posisi perempuan melalui program prioritas yang ada di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK). Di antaranya, program ‘Pencegahan dan Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak melalui Percepatan Pembentukan UPTD PPA di seluruh kabupaten/kota’.

Lalu juga ada program ‘Peningkatan IPG melalui Program Pemberdayaan Perempuan di Sektor UMKM, pertanian, industri kreatif, ekonomi digital, dan pendidikan vokasional’. Kemudian juga program ‘Perlindungan Perempuan dan Anak yang lebih terarah, Kolaboratif, dan Responsif terhadap Dinamika Sosial’.

Di kesempatan itu pula, dirinya juga mengapresiasi penyelenggaraan simposium ini yang bertepatan dengan bulan peringatan Hari Kartini. Menurutnya, semangat Kartini harus dihidupkan melalui aksi nyata, bukan hanya peringatan simbolik.

“IMMawati adalah Kartini masa kini bukan hanya bicara emansipasi, tetapi juga tentang kepemimpinan, pendidikan, dan transformasi sosial,” ucapnya.

Menutup sambutannya, Gubernur Khofifah mendorong perempuan muda, khususnya IMMawati, untuk terus berperan sebagai agen perubahan.

Sementara itu, Kabid IMMawati DPP IMM Sumarni menyampaikan rasa terima kasih dan kekagumannya terhadap Gubernur Khofifah sebagai gubernur perempuan pertama di Jawa Timur dan sebagai pemimpin perempuan yang memberikan inspirasi bagi perempuan-perempuan muda di Indonesia, khususnya perempuan IMMawati. 

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News