
Tokyo, 11 April 2025-VNNMedia- Pimpinan Fast Retailing Co, perusahaan induk dari jaringan pakaian global Uniqlo, menyatakan bahwa kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump tidak akan bertahan lama karena dianggap “tidak rasional.”
Dalam konferensi pers terkait laporan pendapatan terbaru perusahaannya, Kepala Eksekutif Fast Retailing, Tadashi Yanai, mengatakan, “Saya tidak yakin tarif saat ini akan bertahan lama.” Ia menambahkan bahwa tindakan seperti itu hanya akan mengisolasi Amerika Serikat dari komunitas internasional
“Perang tarif seperti yang kita saksikan saat ini akan mendatangkan malapetaka,” tegas Yanai, terutama bagi negara-negara berkembang. “Pendapat publik di seluruh dunia tidak akan membiarkan hal ini terus berlanjut.”
Yanai juga mengungkapkan bahwa perusahaannya, yang sebagian besar produknya diproduksi di Asia, mungkin akan mempertimbangkan untuk mengubah lokasi produksi di masa depan jika situasi tarif menjadi semakin memberatkan. Namun, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai rencana tersebut
Meskipun demikian, Fast Retailing memperkirakan bahwa dampak tarif terhadap bisnis mereka akan relatif terbatas. Perusahaan memprediksi bahwa tarif akan mengurangi laba pada paruh kedua tahun fiskal yang berakhir pada Agustus mendatang sebesar 2 hingga 3 persen. Hal ini disebabkan oleh persediaan yang cukup yang dimiliki perusahaan di pasar Amerika Serikat
Pada paruh pertama tahun fiskal yang berakhir pada Februari, Fast Retailing mencatatkan kinerja keuangan yang solid dengan kenaikan laba bersih sebesar 19,2 persen menjadi 233,57 miliar yen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan juga mengalami pertumbuhan sebesar 12,0 persen menjadi 1,79 triliun yen
Melihat kinerja yang kuat ini, Fast Retailing menaikkan perkiraan laba bersih untuk sepanjang tahun hingga Agustus menjadi 410 miliar yen, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 385 miliar yen. Sementara itu, proyeksi penjualan tetap tidak berubah pada angka 3,4 triliun yen
sumber: Japan Today
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News