Bogasari Fasilitasi Sertifikasi Halal untuk UMK

JAKARTA, 12 FEBRUARI 2025 – VNNMedia – Bogasari menunjukkan dukungan terhadap sertifikasi halal UKM yang merupakan pelanggan mayoritas Bogasari. Bahkan Bogasari menandatangani Memorandum of Understanding (Mou) dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) terkait proses sertifikasi UKM makanan yang berada di Kelurahan Lagoa dan Kelurahan Kalibaru, Jakarta Utara.

“Sejak awal berdiri, Bogasari berada di antara dua kelurahan ini sehingga tidak hanya bertetangga, tapi sudah menjadi saudara terdekat. Beragam program Corporate Social Responsibility (CSR) sudah dijalankan Bogasari selama puluhan tahun. Kali ini Bogasari ingin membantu memfasilitas sertifikasi halal para pelaku usaha warung makan sesuai dengan program halal Pemerintah, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ucap Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari Franciscus Welirang, dalam siaran pers, Rabu (12/2/2025).

Komitmen Bogasari dalam program sertifikasi halal UKM sudah berlangsung lama. Bahkan di tahun 2020 dan 2022, hampir 100 UKM dibantu sertifikasi halal oleh Bogasari, dari awal proses sampai akhirnya mendapatkan sertifikat.

Tahun 2023 dan 2024, sekitar 650 UKM se-Indonesia difasilitasi Bogasari untuk mendapatkan sosialisasi halal dari WHCNU (World Halal Nadhatul Ulama).

“Ini wujud komitmen kemitraan Bogasari untuk terus tumbuh bersama UKM. Dan kami menghargai serta berterima kasih kepada BPJPH terkait kerja sama untuk sertifikasi UKM,” ujarnya.

Menurut Franky, seandainya setiap perusahaan atau industri di wilayah DKI Jakarta membantu proses sertifikasi halal UKM di lingkungan kelurahan lokasi usahanya maka program sertifikasi halal UKM akan lebih cepat terselesaikan. Apalagi kalau program ini dilakukan para industri di seluruh Indonesia, semakin cepat penyelesaian halal UKM di Indonesia.

Khusus untuk wilayah kelurahan tempat pabrik Bogasari Jakarta beroperasi, dari hasil pendataan yang dilakukan ada sekitar 200 UKM warung makan di Kelurahan Lagoa dan Kelurahan Kalibaru yang berpotensi untuk disertifikasi halal.

MoU ini ditandatangani Franciscus Welirang dan Ahmad Haikal Hassan selaku Kepala BPJPH. Di dalam MoU ini ikut menandatangani sebagai mengetahui dari pihak pemerintah yakni Lurah Lagoa Syaiful dan Lurah Kalibaru Rusmin.

Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Haikal Hassan berkunjung ke pabrik tepung terigu nasional PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari Flour Mills yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ini merupakan pabrik tepung terigu pertama di Indonesia yang beroperasi sejak 29 November 1971 dan kini berusia menuju 54 tahun.

Dalam sambutannya, Kepala BPJPH Ahmad Haikal sangat bangga dan menghargai komitmen halal Bogasari yang tidak hanya untuk usahanya sendiri, tapi juga untuk para UKM yang merupakan pelanggan terigu Bogasari. Kepala BPJPH berharap komitmen halal Bogasari ini terus berlanjut.

Tidak hanya 200 warung makan yang di sekitar pabrik tapi juga wilayah lainnya. Apalagi masih banyak UKM makanan dan minuman di Indonesia yang belum tersertifikasi halal.

Ia mengakui, untuk urusan halal Indonesia memang jauh terlambat dibanding negara lain. Malah negara-negara Eropa lainnya jauh lebih dulu, sudah puluhan tahun yang lalu dibanding Indonesia. Bahkan produksi halal Indonesia kalah dengan negara-negara kecil untuk produksi halal.

“Padahal produksi halal dunia transaksinya tahun lalu dari Januari sampai Oktober sekitar 20 ribu triliun lebih, Dari produksi halal dunia itu, Indonesia hanya kebagian 600 triliun. Apa penyebabnya, karena para pengusaha Indonesia itu tidak tertib halal. Bukan tidak halal, tapi tidak tertib halal,” jelasnya.

Tidak tertibnya pengusaha terhadap kehalalan salah satunya disebabkan ada oknum yang bermain sehingga proses tarifnya jadi mahal. “Bersihkan diri anda sebelum anda dibersihkan. Itu kata Bapak Presiden. Berhenti praktik-praktik pungli dalam urusan halal, apalagi sampai dibilang ratusan juta. Tega banget. Karena dampaknya jadi rendah produksi halal Indonesia,” ujar Ahmad tegas.

Ketua Sekretariat Halal Bogasari Aryono Adityo memaparkan, komitmen sertifikasi halal Bogasari sudah berlangsung sejak tahun 1996. Saat ini Bogasari di empat pabrik secara nasional sudah memiliki Auditor Internal Halal sebanyak 63 orang dan 14 Penyelia Halal yang sudah tersertifikasi oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi). Sertifikasi Halal Bogasari juga sudah terintegrasi dengan Sistem Manajemen Mutu dan Food Safety.

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News