Bidik Nasabah Industri, BTN Gandeng Kadin Jatim

SURABAYA, 10 JULI 2024 – VNNMedia – PT Bank Tabungan Negara (persero) Jawa Timur Kantor Wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara membidik nasabah dari lini industri.

Deputy Regional Manager Business BTN Kanwil Jatim, Bali dan Nusa Tenggara Carly Tambunan mengungkapkan keinginan BTN untuk menjalin sinergi dan kolaborasi dengan pelaku usaha di Jatim. Khususnya dalam hal pembiayaan atau investasi di berbagai sektor industri.

“Kami ingin melakukan kolaborasi karena sekarang eranya kolaborasi. Kita tidak bisa bekerja sendirian,” tegas Carly Tambunan saat mengunjungi Graha Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Surabaya, Selasa (9/7/1024).

Ia mengungkapkan, sejauh ini BTN selalu identik dengan pembiayaan perumahan. Ketika masyarakat melihat BTN, maka yang diingat adalah rumah. Tetapi dengan adanya anggapan seperti ini, maka sisi negatifnya adalah bisnis lain tidak diketahui dan dikenal masyarakat.

Untuk itu, berbagai langkah telah dilakukan BTN, salah satunya dengan mengganti logo, yang dulunya ada gambar rumah sekarang tidak. Logo BTN sekarang mengisyarakatkan bisa melindungi seluruh masyarakat.

Selain mengganti logo, BTN juga agresif melakukan kunjungan ke berbagai asosiasi pengusaha dan melakukan sosialisasi ke seluruh lapisan masyarakat. Salah satunya dengan pelaku usaha di Jawa Timur yang ada dibawah naungan Kadin Jatim.

“Bank BTN bisa menjadi rekanan anggota kadin dalam hal pembiayaan maupun transaksi perbankan lainnya,” tandasnya.

Sejumlah potensi yang bisa digarap cukup banyak. Selain pembiayaan untuk UMKM melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga mulai dari 6 persen per tahun, ada juga untuk pembiayaan industri melalui Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi dengan suku bunga 9-13,75 persen per tahun.

“Harapan kami, melalui langkah ini maka akan tercapai kenaikan Kredit Modal Kerja dan Investasi. Di mana tahun ini, kontribusi kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi ditargetkan tumbuh sekitar 30-40 persen,” ujarnya.

Ia menambahkan, hingga Juni 2024 realisasi penyaluran kredit Modal Kerja dan Investasi di Jatim dan Bali sudah mencapai Rp454,3 Milyar tumbuh 19,21 persen secara YoY,” ungkapnya.

Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto menyambut gembira atas keinginan tersebut.

Ia mengungkapkan bahwa sejauh ini pembiayaan memang menjadi persoalan bagi pelaku usaha, baik mikro kecil, menengah ataupun besar. Sehingga kerjasama ini akan menjadi solusi pembiayaan bagi mereka.

“Di Kadin ini ada dua keanggotaan, pertama anggota luar biasa yaitu asosiasi atau himpunan pengusaha dan anggota biasa yaitu pelaku usaha dari berbagai industri. Ini adalah potensi nasabah yang bisa digarap BTN,” ujar Adik.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh WKU bidang Perhubungan Stenven Lasawengen bahwa banyak sektor yang bisa disinergikan dengan BTN. Di pelayaran misalnya, ada 11 unit usaha turunan di bawahnya yang semuanya membutuhkan dukungan pembiayaan.

“Misal untuk pembelian kontainer. Setiap dua tahun sekali, pelayaran selalu membeli sekitar 4.000 unit kontainer. Kalau BTN bisa masuk di sini, sangat bagus sekali,” katanya.

Sementara WKU Cukai dan Hasil Tembakau Sulami Bahar mengatakan, BTN bisa juga masuk dalam pembiayaan pita cukai.

“Kalau BTN bisa menjadi pengampu pita cukai pasti sangat bagus. Jatim itu nilai pita cukainya mencapai Rp155 triliun,” pungkasnya.

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News