
SURABAYA, 7 Februari 2025 – VNNMedia – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkuat sinergi guna menjaga stabilitas serta mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang berkelanjutan. Komitmen ini ditegaskan dalam Media Briefing bertajuk “Penguatan Sinergi untuk Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur: Transformasi Menuju Indonesia Emas”, Jumat (7/2/2025).
Kepala Perwakilan BI Jatim, Erwin Gunawan Hutapea, menyampaikan bahwa perekonomian Jawa Timur tetap solid sepanjang 2024 dengan pertumbuhan 4,93% (yoy). Pertumbuhan tersebut didukung investasi, proyek strategis, serta sektor perdagangan, akomodasi, dan konstruksi. Inflasi yang terkendali di angka 1,51% turut memperkuat stabilitas ekonomi daerah.
Senada dengan BI, Kepala OJK Jatim, Yunita Linda Sari, menyoroti pertumbuhan kredit yang mencapai Rp614 triliun (8,04% yoy) dan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 4,73% menjadi Rp790 triliun. Stabilitas perbankan tetap terjaga dengan rasio NPL turun ke 2,88% dan CAR yang kuat di 29,58%.
Dari sisi fiskal, Kepala Perwakilan Kemenkeu Jatim, Dudung Rudi Hendratna, menyatakan bahwa belanja APBN tumbuh 13,74%, didukung optimalisasi anggaran untuk infrastruktur, bantuan sosial, dan Pilkada serentak. Sementara itu, Kepala LPS II Jatim, Bambang S. Hidayat, menegaskan bahwa lebih dari 608 juta rekening nasabah bank umum dan 15,8 juta rekening BPR/BPRS telah terjamin penuh oleh LPS.
Dengan prospek ekonomi 2025 diproyeksikan tumbuh di kisaran 4,7-5,5% (yoy) dan inflasi tetap terkendali, BI, OJK, Kemenkeu, dan LPS berkomitmen memperkuat kolaborasi melalui kebijakan yang pro-pertumbuhan dan inovasi keuangan. Sinergi ini diharapkan dapat mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan ekonomi Jawa Timur yang makin kuat dan berkelanjutan.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News