
SURABAYA, 29 April 2025 – VNNMedia – Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPD Jawa Timur kembali menggelar ajang dua tahunan bertajuk Jawa Timur Adventure Trip (JAT), yang kini memasuki edisi ke-4. Kegiatan ini diikuti sekitar 100 pelaku industri pariwisata dari seluruh penjuru Tanah Air, mulai dari Aceh hingga Nusa Tenggara Timur, serta perwakilan dari Thailand dan Malaysia.
Ketua DPD ASPPI Jawa Timur, Eko Mujiono, menjelaskan bahwa JAT ke-4 kali ini dikemas lebih spektakuler dibandingkan edisi sebelumnya. Tidak hanya menjelajahi satu destinasi, rangkaian kegiatan mencakup city tour di Surabaya, kunjungan ke Bromo Glass Bridge, petualangan ke Air Terjun Tumpak Sewu, dan eksplorasi kawasan Ijen di Banyuwangi.
“Trip ini bukan trip biasa, makanya disebut adventure,” ujar Eko, Senin malam (28/4/2025).
Sebelumnya, JAT pernah digelar di berbagai lokasi ikonik seperti Gili Iyang dan Gili Labak di Madura, serta Pacitan yang kini mulai dikenal luas sebagai destinasi wisata, berkat promosi masif yang dilakukan ASPPI.
Selain menjelajah, kegiatan ini juga menghadirkan sesi business matching antar pelaku usaha pariwisata. “Harapannya, bisa lahir kerja sama konkret antar anggota, termasuk potensi kolaborasi lintas provinsi,” imbuh Eko.
Kegiatan ini menurutnya juga menjadi jawaban atas tantangan industri pariwisata yang tengah terpukul oleh kebijakan penghematan anggaran negara (APBN), yang berdampak langsung pada sektor transportasi, hotel, dan restoran.
“Kami percaya, dengan sinergi dan inovasi berkelanjutan, pariwisata Indonesia, khususnya Jawa Timur, akan bangkit lebih kuat dan dikenal hingga mancanegara,” tutur Eko.
Ketua Umum ASPPI, Agus Pahlevi, menegaskan pentingnya inovasi dan gerakan kolektif dari para pelaku industri. “Di tengah keterbatasan, kita tidak boleh berhenti. Kita harus mencari celah agar roda pariwisata terus berputar,” ujarnya.
ASPPI mendorong sejumlah strategi untuk memperkuat sektor pariwisata, seperti peningkatan kapasitas SDM lewat pelatihan dan sertifikasi, serta pengembangan wisata gastronomi, wellness tourism, dan wisata bahari. Tak kalah penting, ASPPI juga menekankan pentingnya Gerakan Wisata Bersih (GWB) serta penguatan pariwisata berbasis masyarakat, termasuk desa wisata yang dinilai masih sepi pengunjung.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News