Anggota PBB Lakukan Pertemuan Bahas Senjata Berbasis AI

Drone Serang Berbasis AI milik Korut

New York, 13 Mei 2025-VNNMedia- Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang diterapkan dalam berbagai sektor, termasuk industri pertahanan menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan peperangan dimana beberapa negara telah mengembangkan dan mengerahkan senjata berteknologi AI

Sistem persenjataan yang dibantu AI ini kini memainkan peran yang lebih besar dalam berbagai konflik mulai dari perang Ukraina hingga Gaza

Berdasarkan hal tersebut negara-negara anggota PBB mengadakan pertemuan di markas besar organisasi tersebut di New York pada Senin (12/5). Pertemuan itu bermaksud untuk menghidupkan kembali upaya untuk mengatur jenis senjata otonom yang dikendalikan AI yang dirasa tidak ada kemajuan apapun sejak 2014

Diketahui pada tahun tersebut, negara-negara yang merupakan bagian dari Konvensi Senjata Konvensional (CCW) telah bertemu di Jenewa untuk membahas kemungkinan larangan sistem yang sepenuhnya otonom yang berooperasi tanpa kendali manusia yang berarti dan mengatur yang lain

Sebelum pertemuan Senin kemarin, pada 2023 sebanyak 164 negara mendukung resolusi Majelis Umum PBB 2023 yang menyerukan masyarakat internasional untuk segera mengatasi risiko yang ditimbulkan oleh senjata otonom, dan pertemuan Senin kemarin merupakan tindak lanjutnya dan menjadikannya sebagai pertemuan pertama organisasi itu yang didedikasikan untuk senjata otonom

Sekjend PBB Antonio Guterres telah menerapkan batas waktu tahun 2026 bagi negara-negara untuk menetapkan aturan yang jelas tentang penggunaan senjata AI, yang menurut Human Rights Watch dirasa masih kurang

Kelompok Hak Asasi Manusia itu melontarkan pertanyaan penting tentang akuntabilitas berdasarkan hukum internasional masih belum terselesaikan dan memperingatkan dalam sebuah laporan bulan lalu bahwa senjata otonom yang tidak diatur menimbulkan berbagai ancaman terhadap HAM dan dapat memicu perlombaan senjata jika tidak diatasi

Hasil penelitian Future of Life Institute, diperkirakan 200 senjata ootonom atau berbasis AI tersebar di seluruh Ukraina, Timur Tengah dan Afrika. Pasukan Rusia dikettahui mengerahkan 3 ribu pesawat nirawak Kamikaze Veter-yang mampu mendetksi dan menyerang target secara otomatis- ke Ukraina

Sedangkan Ukraina menggunakan pesawat nirawak lainnya semi otonom dalam menghadapi Rusia. Sementara Israel dalam konfliknya dengan Hamas telah mengidentifikasi target di Gaza dengan menggunakan sistem AI, seperti dilansir dari Japan Today

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News