
New York, 20 Juni 2025-VNNMedia- Seorang dokter anak asal New York Amerika Serikat (AS), Dr. Doreen Benary (41), melayangkan gugatan terhadap Singapore Airlines (SIA) setelah ia diduga mengalami reaksi alergi parah akibat disajikan makanan mengandung udang dalam penerbangan, meskipun telah memberitahukan alerginya kepada awak kabin. Gugatan ini diajukan pada 17 Juni 2025, di Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Timur New York
Melansir The Straits Times, menurut dokumen pengadilan, Dr. Benary menaiki penerbangan SIA SQ026 dari Frankfurt, Jerman, menuju Bandara Internasional John F. Kennedy, New York, pada 8 Oktober 2024. Saat berada di Kelas Bisnis, ia mengklaim telah memberitahukan seorang awak kabin tentang alerginya terhadap kerang. Namun, ia kemudian disajikan makanan yang berisi udang tanpa sepengetahuannya
Setelah mengonsumsi sebagian makanan tersebut, Dr. Benary menyadari keberadaan udang dan mulai merasa tidak enak badan. Ketika ia menanyai awak kabin, petugas tersebut dilaporkan mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
Tak lama setelah itu, Dr. Benary menderita “reaksi alergi parah” dan “sakit parah,” yang memaksa pesawat melakukan pengalihan darurat ke Paris, Prancis. Di Paris, ia menerima perawatan medis darurat di dua fasilitas terpisah
Melalui gugatannya, Dr. Benary menyatakan bahwa ia telah dan akan terus menderita sakit, penderitaan, dan tekanan mental yang hebat, serta harus menjalani perawatan medis darurat yang menyakitkan
Ia juga mengklaim insiden ini menyebabkan “kehilangan kenikmatan hidup, kegiatan, dan minat,” yang ia yakini akan terus berlanjut di masa mendatang
Dr. Benary menuntut SIA untuk membayar ganti rugi “penuh, adil, dan wajar” yang akan ditentukan di persidangan, ditambah dengan bunga, biaya, dan pengeluaran terkait tindakan hukum ini
Dokumen pengadilan tidak merinci apakah Dr. Benary membawa EpiPen atau auto-injector lainnya, yang biasanya digunakan untuk mengatasi reaksi alergi parah. Pengacara Dr. Benary, Tuan Abram Bohrer, menolak berkomentar lebih lanjut tanpa izin kliennya saat dihubungi oleh The Independent
Maskapai asal Singapura enggan memberikan komentar terkait masalah yang sedang dalam proses pengadilan tersebut
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News