
SURABAYA, 25 Agustus 2025 — VNNMedia – Pameran Adiwarna kembali digelar, menampilkan puluhan karya seni kreatif hasil tangan mahasiswa Petra Christian University (PCU) Surabaya. Mengusung tema “Mekarya: Tumbuh Setiap Saat, Mekar Sepanjang Masa”, acara ini menjadi ruang bagi insan muda untuk merayakan perjalanan, keberanian, dan proses panjang dalam melahirkan karya.
Berlokasi di Atrium HomePro, Pakuwon Mall Surabaya pada 22–24 Agustus 2025, Adiwarna menampilkan karya 40 mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) dan International Program in Digital Media (IPDM).
Pameran ini menjadi ajang tahunan yang merangkum empat tahun proses pembelajaran, eksperimen, dan eksplorasi kreativitas para mahasiswa sebelum melangkah ke dunia profesional.
Tema “Mekarya” terinspirasi dari kegelisahan umum mahasiswa tingkat akhir terkait masa depan setelah lulus kuliah. Seperti bunga yang mekar, perjalanan menuju kematangan dimulai dari keraguan dan ketakutan.
“Adiwarna hadir untuk membuktikan bahwa rasa takut bukanlah akhir, tetapi awal dari keberanian. Ini adalah momen refleksi proses panjang para mahasiswa dalam memekarkan ide dan kreativitas mereka,” ujar dosen penanggung jawab acara Dr. Aniendya Christianna.
Puluhan karya yang dipamerkan mencakup berbagai medium, mulai dari graphic design, brand innovation, campaign, digital media, hingga thesis project. Salah satunya adalah karya Devina Sisilia berjudul
“1001 FEARS”, sebuah buku cerita bergambar interaktif yang dirancang untuk membantu anak-anak menghadapi rasa takut dengan cara yang ringan dan menyenangkan.
Devina memadukan ilustrasi ekspresif dengan teknik paper engineering serta teknologi Augmented Reality (AR), sehingga buku ini tak hanya menjadi media edukatif, tetapi juga jembatan komunikasi antara anak dan orang tua.
Karya lainnya datang dari Cheryl Cecilia yang mengangkat judul “KOBA (Kobaran Baru)”, sebuah brand game petualangan interaktif yang ditujukan bagi anak muda berusia 19–25 tahun.
Melalui permainan ini, Cheryl mengajak pemain memahami dan mengatasi fenomena social comparison dengan menyelesaikan misi-misi tertentu serta menjawab kartu reflektif dan situasional yang dirancang untuk memantik introspeksi diri.
Selain pameran karya, Adiwarna 2025 juga menghadirkan sejumlah workshop interaktif untuk mengasah keterampilan para insan kreatif. Pada 22 Agustus, diadakan Workshop Seni Karya Saku bersama Deo Sebastian dan Nataszha Aurelvanka dari In-Between Works, sebuah creative lab asal Surabaya.
Workshop ini mengajak peserta mengeksplorasi ide dan pengalaman personal melalui media cetak mungil bernama zine, yang terinspirasi dari konsep magazine dan memuat karya visual penuh makna.
Keesokan harinya, 23 Agustus, berlangsung Lokakarya Ruparasa bersama Jevon Jeremy, Illustrator dan Senior Artist dari The Armchair Historian. Dalam sesi ini, para peserta diajak mempelajari teknik pewarnaan ambient light untuk menghadirkan emosi lebih dalam pada ilustrasi.
Adiwarna 2025 ingin mengajak generasi muda melihat rasa takut bukan sebagai batasan, tetapi sebagai energi untuk bertumbuh.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News