Kematian Mantan Kepala Kebijakan Satu Anak China Tuai Kecaman Netizen

Beijing, Kamis 25 Desember 2025-VNNMedia- Media pemerintah China baru saja memberikan penghormatan terakhir kepada Peng Peiyun, mantan kepala Komisi Keluarga Berencana yang memimpin pada tahun 1988 hingga 1998, dengan menyebutnya sebagai pemimpin luar biasa

Peng meninggal dunia di Beijing pada 21 Desember dalam usia 95 tahun. Namun, pujian dari otoritas tersebut berbanding terbalik dengan reaksi keras masyarakat di media sosial seperti Weibo. Alih-alih berduka, banyak warga net yang meluapkan kemarahan atas warisan kebijakan satu anak yang dianggap traumatis dan merusak masa depan demografi negara

Kebijakan yang berlaku dari tahun 1980 hingga 2015 tersebut memaksa banyak perempuan menjalani aborsi dan sterilisasi demi menekan pertumbuhan penduduk. Kini, China justru menghadapi krisis populasi di mana jumlah penduduk turun selama tiga tahun berturut-turut hingga mencapai 1,39 miliar jiwa pada 2024

Para kritikus di dunia maya menyebut bahwa jika kebijakan tersebut dihentikan lebih awal, populasi China tidak akan anjlok drastis seperti sekarang. Beberapa unggahan emosional bahkan menyinggung tentang jutaan nyawa yang hilang akibat aturan ketat di masa lalu tersebut

Meskipun di akhir masa jabatannya Peng sempat menyarankan agar kebijakan tersebut dilonggarkan, dampak sosial dan ekonominya sudah terlanjur mendalam. Saat ini, pemerintah Beijing justru tengah berjuang keras meningkatkan angka kelahiran melalui berbagai subsidi dan insentif pajak untuk menghindari beban anggaran akibat penuaan penduduk dan berkurangnya tenaga kerja

Fenomena ini menunjukkan betapa kebijakan masa lalu Peng Peiyun kini dipandang sebagai salah satu penyebab utama ancaman krisis ekonomi jangka panjang bagi China

sumber: Reuters via The Straits Times

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News