
JAKARTA, 19 Agustus 2025 – VNNMedia – Kebakaran akibat korsleting listrik masih menjadi salah satu ancaman serius di ibu kota. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mengungkapkan hampir 90% kasus kebakaran di Jakarta dipicu korsleting, umumnya karena instalasi listrik yang tidak sesuai standar serta kelalaian penggunaan.
Untuk mencegah risiko tersebut, masyarakat diimbau melakukan langkah pencegahan sederhana di rumah. Berikut beberapa tips penting:
Gunakan stopkontak dengan bijak
Biasakan mencabut peralatan elektronik seperti dispenser, kipas angin, rice cooker, dan setrika setelah digunakan. Selain mengurangi risiko korsleting, kebiasaan ini juga hemat energi. Pastikan pula stopkontak yang dipakai berkualitas baik dan memenuhi standar keamanan.
Periksa instalasi listrik secara rutin
Kabel, stopkontak, dan perangkat listrik di rumah perlu dicek berkala. Segera ganti komponen yang longgar, rusak, atau sudah usang agar tidak memicu korsleting.
Sediakan APAR di rumah
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sebaiknya ditempatkan di lokasi rawan, seperti dapur atau dekat panel listrik. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bahkan mendorong kepemilikan APAR di setiap RT sebagai bentuk kesiapsiagaan masyarakat.
Gunakan instalatur bersertifikat
Instalasi listrik harus dikerjakan oleh teknisi bersertifikat SKTTK dan sesuai standar PUIL. Peralatan listrik pun wajib memenuhi SNI untuk menjamin keamanan.
Tambahkan proteksi listrik MCB dan RCCB
Selain Miniature Circuit Breaker (MCB), penggunaan Residual Current Circuit Breaker (RCCB) atau GPAS menjadi standar wajib untuk mendeteksi kebocoran arus. Kombinasi keduanya mampu mencegah korsleting sekaligus melindungi penghuni dari sengatan listrik.
President Director Schneider Electric Indonesia & Timor-Leste Martin Setiawan menekankan pentingnya perlindungan ganda dalam instalasi rumah tangga.
“Melalui kampanye Gerakan Listrik Aman, kami konsisten mengedukasi masyarakat agar memahami risiko kelistrikan sejak dini dan menggunakan perangkat proteksi sesuai standar. Dengan begitu, lebih banyak keluarga dapat terlindungi dari kebakaran akibat korsleting maupun kebocoran listrik,” ujarnya.
Schneider Electric sendiri telah melatih lebih dari 7.800 instalatur di 10 kota besar untuk memperkuat kompetensi teknisi lapangan, meski pelatihan ini tidak menggantikan sertifikasi resmi dari pemerintah.
Masyarakat diingatkan untuk tidak tergoda harga murah saat membeli perangkat listrik. Investasi pada peralatan berkualitas merupakan langkah penting demi keamanan rumah dan keselamatan keluarga.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News