
Tokyo, Sabtu 16 Agustus 2025-VNNMedia- Jepang tengah mengembangkan aplikasi pemeriksa fakta berbasis kecerdasan buatan (AI), untuk meminimalisir muncurnya informasi palsu alias hoaks yang beredar di masyarakat terutama saat terjadi bencana maupun menjelang pemilihan umum
Konsorsium yang dipimpin Fujitsu Ltd dilaporkan sedang merancang aplikasi anti hoaks yang ditargetkan selesai pada akhir tahun fiskal 2025. Konsorsium tersebut terdiri atas sembilan entitas termasuk NEC Corp., National Institute of Informatics dan melibatkan sejumlah universitas
Menurut Direktur Senior Proyek dari Fujitsu, Dai Yamamoto, AI pada aplikasi itu diciptakan untuk menganalisa, mengumpulkan data pendukung serta menilai keakuratan sebuah informasi di dunia maya. “BIasanya butuh banyak pengecekan untuk memastikan kebenaran secara mandiri, namun sistem ini bisa membantu kita membuat penilaian cepat,” ujar Yamamoto
Uji coba awal telah dilakukan pada akhir Mei lalu, dimana Yamamoto memasukkan informasi ‘sekelompok pencuri asing mendatangi wilayah terdampak gempa Noto segera setelah bencana’ untuk dapat diverifikasi kebenarannya oleh aplikasi anti hoaks berbasis AI itu
Hanya butuh beberapa detik bagi aplikasi itu untuk meresponnya, dengan menampilkan tulisan “Salah” sambil memberikan artikel surat kabar yang memuat artikel dengan keakuratan tinggi. Sistem, menurut Yamamoto, meggunakan LLM atau model bahasa besar yang mampu untuk melawan hoaks dan mendeteksi deepfake-teknologi yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat video, audio, atau gambar palsu yang terlihat sangat otentik
Proyek teknologi terobosan pemerintah Jepang yang menelan dana hingga mencapai ¥6 miliar tersebut dibiayai oleh New energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO)
NEDO sendiri merupakan sebuah lembaga publik di Jepang yang didirikan pada tahun 1980, yang berada di bawah naungan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang, Tugas utamanya adalah mempromosikan dan mendanai pengembangan teknologi di bidang energi, lingkungan, dan industri
Lembaga ini berinvestasi pada penelitian dan proyek-proyek inovatif, terutama yang berisiko tinggi namun memiliki potensi besar, untuk membantu Jepang menghadapi tantangan energi global dan meningkatkan daya saing teknologinya
sumber: Antara
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News