
KLATEN, 21 Juli 2025 – VNNMedia – Presiden Joko Widodo menegaskan sikap tegas terhadap praktik curang dalam distribusi pangan, khususnya di sektor penggilingan padi yang merugikan petani dan masyarakat. Dalam peluncuran kelembagaan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP), Presiden menyebut ada pelaku usaha besar yang membeli gabah petani di bawah harga pasar lalu menjual beras biasa dengan label premium melebihi harga eceran tertinggi.
Prabowo menyatakan siap mengambil alih penggilingan padi yang terbukti melanggar. “Kalau mereka tidak patuh pada kepentingan negara, saya akan sita dan serahkan ke koperasi,” tegasnya di hadapan publik di Kabupaten Klaten.
Menurut data yang diterima Presiden, praktik curang ini berpotensi menyebabkan kerugian hingga Rp100 triliun per tahun. Ia menilai jumlah itu seharusnya bisa dialokasikan untuk sektor prioritas seperti pendidikan.
“Dengan anggaran sebesar itu, kita bisa perbaiki 100 ribu sekolah per tahun,” ujarnya.
Presiden juga memperkenalkan istilah “serakahnomics”, yaitu sistem ekonomi yang semata-mata mengejar keuntungan tanpa memperhatikan keadilan sosial. Ia mengkritik pola pikir ekonomi yang tak berpihak pada rakyat dan bertentangan dengan semangat Pasal 33 UUD 1945.
Meskipun pengawasan kini lebih canggih berkat laboratorium mutu dan teknologi kecerdasan buatan, Prabowo menekankan bahwa keberanian politik untuk menindak adalah kunci utama.
Ia menyerukan dukungan dari seluruh elemen bangsa, termasuk DPR, MPR, dan kepala desa untuk bersama menegakkan keadilan pangan.
“Kita harus tegakkan kepentingan bangsa dan rakyat di atas segalanya. Jangan lihat partai atau kelompok, cukup merah putih di dada kita,” pungkas Presiden.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News