
SURABAYA, 15 MEI 2025 – VNNMedia – Empat lembaga keuangan strategis di Jawa Timur, yakni Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) wilayah Jatim, menggelar Media Briefing triwulan II, Rabu (14/5/2025). Acara ini menegaskan sinergi kuat antarinstansi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Jawa Timur.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Ibrahim, menyampaikan bahwa ekonomi Jatim pada triwulan I 2025 tumbuh solid sebesar 5,00% (yoy), melampaui pertumbuhan nasional yang sebesar 4,87% (yoy).
Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah terkait pencairan THR dan bansos, serta ekspor komoditas utama seperti lemak dan minyak nabati, produk kimia, dan tembakau.
Sektor pertanian juga mengalami lonjakan kinerja berkat panen raya padi dan peningkatan produksi hortikultura, terutama cabai rawit. Sektor akomodasi, makanan, dan minuman turut mencatatkan pertumbuhan positif selama perayaan Imlek, Ramadan, dan Idulfitri 2025. Inflasi tetap terkendali di angka 1,35% (yoy), didukung koordinasi erat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
Dari sisi keuangan, Kepala OJK Jawa Timur, Yunita Linda Sari, mencatat bahwa hingga Maret 2025, total kredit perbankan di Jatim mencapai Rp609 triliun (tumbuh 6,37% yoy), sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp793 triliun (tumbuh 2,94% yoy). Stabilitas perbankan terjaga dengan rasio kredit bermasalah (NPL) 3,29% dan rasio kecukupan modal (CAR) yang tinggi di angka 30,43%.
Yunita juga menyebutkan bahwa pasar modal, industri keuangan non-bank, dana pensiun, dan perusahaan pembiayaan di wilayah Jatim turut menunjukkan performa yang sehat dan berkelanjutan.
Senada, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur, Dudung Rudi Hendratna, menyampaikan bahwa belanja APBN di Jatim tumbuh kuat berkat peningkatan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar 23,40%.
Dana tersebut digunakan untuk mendukung sektor pendidikan, konektivitas, dan ketahanan pangan, di tengah target pendapatan negara yang tetap terjaga.
Dari sisi penjaminan simpanan, Kepala LPS II Jawa Timur, Bambang S. Hidayat, menegaskan bahwa LPS menjamin penuh lebih dari 617 juta rekening nasabah di bank umum dan 15,5 juta rekening di BPR/BPRS, atau mencakup 99,98% dari total rekening yang ada.
Keempat lembaga optimistis tren positif ini akan berlanjut di triwulan II 2025. Dengan kolaborasi dan inovasi kebijakan yang mendukung pertumbuhan, mereka menargetkan inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran nasional 2,5±1% dan berkomitmen memperkuat posisi Jawa Timur sebagai gerbang ekonomi utama Nusantara menuju visi Indonesia Emas 2045.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News