
SURABAYA, 10 APRIL 2025 – VNNMedia – Inflasi di Jawa Timur pada Maret 2025 tercatat cukup rendah secara tahunan. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat inflasi year on year (y-on-y) sebesar 0,77 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 107,43.
Kepala BPS Jawa Timur, Zulkipli, menyampaikan bahwa kenaikan harga terbesar terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, yang melonjak hingga 8,94 persen. Selain itu, kelompok makanan, minuman dan tembakau (1,64%), kesehatan (1,95%), serta restoran dan penyediaan makanan minuman (2,13%) juga turut memberi andil terhadap inflasi.
“Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi pendorong utama inflasi tahun ini. Kenaikan harga di kelompok ini cukup signifikan,” ujar Zulkipli dalam konferensi pers di Surabaya, Selasa (8/4/2025).
Inflasi juga bervariasi di tingkat daerah. Banyuwangi mencatat inflasi tertinggi sebesar 1,89 persen, disusul Bojonegoro dengan inflasi terendah 0,13 persen. Sementara itu, Kota Kediri justru mengalami deflasi tipis sebesar 0,04 persen, mencerminkan tekanan harga yang tidak merata di seluruh wilayah.
Di sisi lain, dua kelompok pengeluaran justru mengalami penurunan indeks, yakni perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang turun 7,49 persen. Serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengalami penurunan sebesar 0,16 persen.
Laporan BPS ini mengindikasikan bahwa meskipun inflasi Jawa Timur masih terkendali, tekanan harga di sektor tertentu dan ketimpangan antar wilayah menjadi catatan penting bagi pengendalian harga dan daya beli masyarakat ke depan.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News