Terminal Petikemas Surabaya Siapkan Strategi Layanan Saat Peak Season Idulfitri dan Cuti Bersama 2025

SURABAYA, 17 MARET 2925 – VNNMedia – Libur Idul Fitri identik dengan lonjakan aktivitas layanan di pelabuhan dan terminal, termasuk di Terminal Petikemas Surabaya (TPS). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan aktivitas layanan di TPS, antara lain arus masuk barang untuk kebutuhan Idulfitri.

Selain itu juga pembatasan operasional truk di jalan nasional (baik tol maupun non-tol), serta libur nasional dan cuti bersama.

Selain itu, TPS juga mengantisipasi potensi lonjakan layanan karena adanya hal/peristiwa tak terduga seperti kongesti di pelabuhan asal (loading port) maupun pelabuhan tujuan (destination port) yang mungkin akan berdampak pada peningkatan okupansi lapangan penumpukan (Yard Occupancy Ratio – YOR).

Untuk itu, TPS telah menyiapkan serangkaian strategi dalam rangka memastikan kelancaran layanan. Di antara strategi yang akan dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan YOR, adalah berkoordinasi dengan Bea Cukai dalam hal izin pengaturan area penumpukan peti kemas ekspor dan impor.

Langkah kedua adalah pelaksanaan housekeeping atau pembersihan lapangan penumpukan peti kemas impor. Tujuannya untuk menyiapkan ruang penumpukan bagi peti kemas impor yang akan datang setelah proses pembongkaran dari kapal.

Langkah ketiga adalah peningkatan operasional stack height menjadi 5 tumpukan (tier) untuk kapal feeder. Ini akan meningkatkan kapasitas penumpukan untuk peti kemas ekspor tujuan Singapura atau Tanjung Pelepas, Malaysia.

Langkah antisipatif selanjutnya adalah dengan melakukan Pemindahan Lokasi Penimbunan (PLP) ke Lini II di luar area TPS untuk peti kemas yang telah lebih dari 3 hari berada di lapangan penumpukan TPS. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 25 Tahun 2017 tentang Batas Waktu Penumpukan (Long Stay) di Pelabuhan Utama Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Makassar.

Direktur Operasi TPS, Rino Wisnu Putro mengungkapkan bahwa TPS telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan kelancaran operasional selama peak season, baik dari sisi operasional, SDM, engineering, IT, serta safety and security. “Kami siap memberikan pelayanan terbaik untuk memastikan kelancaran arus barang selama periode sibuk ini,” ujar Rino.

Dari sisi operasional, TPS akan beroperasi non-stop 24 jam, 7 hari dalam seminggu, kecuali pada Hari H Idul Fitri. Pada Hari H+1, TPS akan kembali beroperasi normal mulai pukul 00:01 WIB.

“Dengan berbagai langkah persiapan yang telah disusun, TPS optimis dapat menjaga kelancaran operasional dan memberikan layanan terbaik bagi seluruh pengguna jasa selama periode peak season Libur Hari Raya Nyepi, Idul Fitri dan Cuti Bersama 2025,” ujar Rino.

Baca Berita Menarik Lainnya di PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) Siapkan Strategi Layanan Saat Peak Season Nyepi, Idul Fitri dan Cuti Bersama 2025

SURABAYA, 17 MARET 2925 – VNNMedia – Libur Idul Fitri identik dengan lonjakan aktivitas layanan di pelabuhan dan terminal, termasuk di Terminal Petikemas Surabaya (TPS). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan aktivitas layanan di TPS, antara lain arus masuk barang untuk kebutuhan Idulfitri.

Selain itu juga pembatasan operasional truk di jalan nasional (baik tol maupun non-tol), serta libur nasional dan cuti bersama.

Selain itu, TPS juga mengantisipasi potensi lonjakan layanan karena adanya hal/peristiwa tak terduga seperti kongesti di pelabuhan asal (loading port) maupun pelabuhan tujuan (destination port) yang mungkin akan berdampak pada peningkatan okupansi lapangan penumpukan (Yard Occupancy Ratio – YOR).

Untuk itu, TPS telah menyiapkan serangkaian strategi dalam rangka memastikan kelancaran layanan. Di antara strategi yang akan dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan YOR, adalah berkoordinasi dengan Bea Cukai dalam hal izin pengaturan area penumpukan peti kemas ekspor dan impor.

Langkah kedua adalah pelaksanaan housekeeping atau pembersihan lapangan penumpukan peti kemas impor. Tujuannya untuk menyiapkan ruang penumpukan bagi peti kemas impor yang akan datang setelah proses pembongkaran dari kapal.

Langkah ketiga adalah peningkatan operasional stack height menjadi 5 tumpukan (tier) untuk kapal feeder. Ini akan meningkatkan kapasitas penumpukan untuk peti kemas ekspor tujuan Singapura atau Tanjung Pelepas, Malaysia.

Langkah antisipatif selanjutnya adalah dengan melakukan Pemindahan Lokasi Penimbunan (PLP) ke Lini II di luar area TPS untuk peti kemas yang telah lebih dari 3 hari berada di lapangan penumpukan TPS. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 25 Tahun 2017 tentang Batas Waktu Penumpukan (Long Stay) di Pelabuhan Utama Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Makassar.

Direktur Operasi TPS, Rino Wisnu Putro mengungkapkan bahwa TPS telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan kelancaran operasional selama peak season, baik dari sisi operasional, SDM, engineering, IT, serta safety and security. “Kami siap memberikan pelayanan terbaik untuk memastikan kelancaran arus barang selama periode sibuk ini,” ujar Rino.

Dari sisi operasional, TPS akan beroperasi non-stop 24 jam, 7 hari dalam seminggu, kecuali pada Hari H Idul Fitri. Pada Hari H+1, TPS akan kembali beroperasi normal mulai pukul 00:01 WIB.

“Dengan berbagai langkah persiapan yang telah disusun, TPS optimis dapat menjaga kelancaran operasional dan memberikan layanan terbaik bagi seluruh pengguna jasa selama periode peak season Libur Hari Raya Nyepi, Idul Fitri dan Cuti Bersama 2025,” ujar Rino.

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News