Jenewa, 11 Januari 2025-VNNMedia- Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mencatat peningkatan yang mengkhawatirkan dalam jumlah pengungsi Rohingya yang berusaha melarikan diri dari Myanmar dan kamp pengungsi di Bangladesh menggunakan perahu
Melansir dari NHK News, pada tahun lalu, lebih dari 7.800 warga Rohingya mencoba melakukan perjalanan berbahaya ini, meningkat 80 persen dibandingkan tahun 2023
UNHCR meminta negara-negara tetangga yang menjadi tujuan para pengungsi agar memberikan lebih banyak bantuan kemanusiaan. Mayoritas pengungsi Rohingya telah melarikan diri dan diberi status pengungsi di Bangladesh, Malaysia, dan India
Situasi ini sangat memprihatinkan, terutama setelah insiden kapal pengungsi Rohingya terbalik di lepas pantai Meulaboh, Aceh Barat, Indonesia, yang menyebabkan banyak korban jiwa. UNHCR dan Badan Migrasi PBB (IOM) telah memobilisasi bantuan untuk pengungsi Rohingya pasca-insiden tersebut
Menurut badan PBB tersebut, diperkirakan lebih dari 700 ribu etnis Rohingya melarikan diri ke Bangladesh pada 2016 dan 2017. Terutama setelah bentrok antara militan Rohingya menyerang kepolisian dan militer negara bagian Rakhine, Myanmar barat tahun 2017, yang dibalas dengan melakukan penyisiran secara besar-besaran oleh militer negara tersebut
UNHCR mengatakan situasi yang kian memburuk di Myanmar memungkinkan lebih banyak pengungsi lagi dalam beberapa bulan ke depan dengan tetap meminta negara-negara tetangga untuk terus memberikan bantuan
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News