Paris, 29 Agustus 2024-VNNMedia- Kejaksaan Paris pada Rabu (28/8) menyatakan bahwa mereka telah membebaskan Pavel Durov CEO Telegram yang sempat ditahan di kantor kepolisian serta diinterogasi selama empat hari atas tuduhan aktivitas ilegal di platform tersebut
“Seorang hakim investigasi telah mengakhiri penahanan Pavel Durov dan akan membawanya ke pengadilan untuk sidang pertama dan kemungkinan dakwaan,” kata pernyataan kantor Kejaksaan Paris, seperti dilansir dari VOA Indonesia
Dikutip dari Engadget, Durov dibebaskan bersyarat setelah membayar uang jaminan senilai 5 juta euro (85,8 miliar rupiah), namun dirinya dilarang meninggalkan Prancis
Founder sekali CEO Telegram, Pavel Durov, pada Sabtu (24/8) malam waktu setempat, telah ditangkap oleh kepolisian Prancis. Penangkapan kepada Durov dilakukan di bandara Le Bourget dil luar kota Paris. Penangkapan serta penahanan Durov merupakan bagian dari penyelidikan yudisial yang telah dimulai bulan Juli, yang mencakup 12 dugaan tindakan pidana
Keduabelas dugaan tindakan pidana yang dituduhkan kepada Durov termasuk tuduhan Telegram digunakan untuk materi pelecehan seksual anak, perdagangan narkoba, penipuan dan bersekongkol dalam kejahatan terorganisir, serta penolakan platform tersebut untuk berbagi informasi dan dokumen dengan para penyelidik ketika hal itu diharuskan berdasarkan hukum
Pada Selasa (27/8), Kremlin mengatakan bahwa Prancis telah melayangkan tuduhan yang sangat serius serta bermuatan politis terhadap Pavel Durov dan memperingatkan negara tersebut untuk tidak mencoba melakukan intimidasi kepada miliarder tersebut
UEA sendiri pada hari yang sama (27/8) mengatakan bahwa mereka telah meminta bantuan konsuler untuk membantu Durov, dan pihaknya saat ini sedang mengikuti perkembangan kasus itu dengan seksama
Dalam siaran persnya, Telegram mengatakan bahwa founder dan CEO mereka, Pavel Durov memiliki kewarganegaraan ganda yaitu Uni Emirat Arab (UEA) dan Prancis
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News