Seoul, 17 Agustus 2024-VNNMedia- Otoritas Kesehatan Korsel telah memutuskan peningkatan pengawasan dan karantina menyusul peringatan WHO terkait wabah cacar monyet (mpox) di Afrika
Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA) atau Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan bahwa keputusan itu diambil setelah melakukan pertemuan dengan para pakar kesehatan dan akademisi pada Jumat (16/8) untuk membaha potensi wabah mpox memasuki negara tersebut berikut strategi tanggap daruratnya
Para pejabat dan pakar KDCA menetapkan bahwa situasi mpox domestik saat ini masih dapat diatasi dengan protokol pengendalian penyakit yang sudah ada. Namun, dengan adanya peringatan dari WHO, akhirnya diputuskan untuk meningkatkan tindakan karantina dan pengawasan tanpa menerbitkan kembali peringatan krisis yang telah dicabut pada Mei lalu
KDCA juga memutuskan untuk menerapkan tindakan karantina secara langsung di bandara dengan menempatkan penyelidik epidemiologi dan dokter kesehatan masyarakat terutama untuk penumpang dari negara-negara dimana wabah mpox menyebar
Lembaga tersebut juga berencana untuk meningkatkan kampanye kesadaran publik untuk segera mendatangi pusat layanan medis jika terindikasi gejala mpox. Menurut KDCA sampai 9 Agustus Korsel melaporkan 10 kasus mpox dengan sembilan kasus dalam negeri dan satu terkait perjalanan ke luar negeri
Korsel sendiri menurut KDCA telah memiliki persediaan yang memadai untuk mengantisipasi wabah mpox, dimana saat ini mereka memiliki 20 ribu dosis vaksin Jynneos mpox dan perawatan yang tersedia berkapasitas 504 pasien
Komisaris KDCA, Jae Young-mee menghimbau agar masyarakat menghindari kontak dengan orang asing dan segera melakukan tes jika mendapati tanda-tanda adanya paparan atau gejala serta berpartisipasi aktif dalam vaksinasi
Sebagai informasi, pada Rabu (15/8), Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan mpox sebagai Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (PHEIC) untuk kedua kalinya, sebagai respon terhadap lonjakan kasus mpox di Kongo serta wilayah lain di benua Afrika, bersamaan dengan munculnya varian baru dari virus tersebut
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News