Korsel Akan Lakukan Penyelidikan Antidumping Untuk Impor Resin Hidrokarbon Dari China Dan Taiwan

Kolon Industries HQ (Wikipedia)

Seoul, 05 Agustus 2024-VNNMedia- Temuan akan klaim perusahaan lokal atas lebih murahnya harga resin hidrokarbon yang diimpor dari China dan Taiwan yang mengakibatkan kerugian pada industri lokal, mendorong pemerintah Korsel membuka penyelidikan antidumping atas hal tersebut

Menurut sumber, seperti yang dilansir dari Yonhap News, Komisi Perdagangan Korea (Fair Trade Commission) Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi, baru-baru ini telah mulai melakukan penyelidikan terhadap empat perusahaan China dan tiga perusahaan Taiwan, menindaklanjuti petisi dari Kolon Industries Inc.

Perusahaan manufaktur kimia dan tekstil Korea tersebut mengklaim kalau mereka menderita kerugian akibat pasokan produk murah dari perusahaan China dan Taiwan. Kolon menduga margin dumping dari perusahaan China dan Taiwan masing-masing berkisar 15,52 persen dan 18,52 persen

Sebagai informasi, resin hidrokarbon atau lebih dikenal sebagai resin petroleum, merupakan bahan yang diolah dari produk sampingan yang dihasilkan selama proses pemecahan nafta. Resin biasa digunakan dalam produk cat dan perekat untuk memberikan daya rekat, serta berfungsi sebagai bahan baku utama barang-barang industri dan konsumsi umum

Korsel sendiri saat ini telah mengenakan tarif dasar 8 persen untuk resin hidrokarbon, tetapi adanya perjanjian perdagangan bebas dengan China, maka semua produk China yang diimpor oleh Korea menjadi bebas bea   

Fair Trade Comission mengatakan bahwa penurunan margin keuntungan operasional di sektor bisnis domestik industri Korsel tidak bisa dianggap sepele atau tidak signifikan

Lembaga tersebut bahkan akan membuat penentuan awal kasus tersebut dalam jangka waktu lima bulan dan akan mencapai kesimpulan akhir dalam jangka waktu tambahan maksimal tujuh bulan

Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News